Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir pekan lalu, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tertahan. Harapan penguatan indeks sebesar 0,26% di hari Kamis (25/7) sirna seiring dengan penurunan sebesar 1,19% di hari Jumat, (26/7).
IHSG kompak turun bersama dengan indeks regional Asia yang lainnya. Selama sepekan, IHSG sendiri sudah mengalami penurunan sebesar 2,03%.
Kenaikan harga 118 saham pada IHSG tak mampu menandingi saham-saham yang menurun yakni sebanyak 307 saham. Sedangkan sisanya, atau sekitar 117 saham anteng.
Sektor aneka industri terpantau menjadi indeks sektoral yang memimpin pelemahan hingga mencapai 2,67%. Sektor industri dasar mengikutinya dengan penurunan sebesar 1,78%. Dan terakhir ada sektor konsumer yang melemah sebesar 1,75%.
Baca Juga: Mundurnya Merrill Lynch dan Deutsche Sekuritas hanya akan kurangi transaksi harian
Selama sepekan, sebanyak Rp 2,4 triliun duit asing melayang dari pasar saham domestik. Di pasar reguler nilainya mencapai Rp 2,12 triliun. Sedangkan di pasar nego dan tunai, duit asing yang keluar mencapai Rp 317 miliar.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyebut pelemahan itu diakibatkan oleh kekhawatiran investor seiring dengan indikasi bahwa The Fed belum akan menurunkan suku bunga.
“Ini buntut dari beberapa data perekonomian yang dinilai masih cukup baik,” tulis Dennies dalam risetnya, Jumat (26/7).
Baca Juga: Mundurnya Merrill Lynch dan Deutsche Sekuritas tak akan tekan IHSG
Menurut Dennies, bukan tidak mungkin IHSG masih akan mengalami penurunan di awal pekan depan. Ia bilang, secara teknikal indikator stochastic bergerak melebar setelah mengalami deadcross.
“Pergerakan masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terkait faktor global. Investor diperkirakan akan wait and see menjelang keputusan resmi kebijakan suku bunga The Fed,” terang Dennies.
Senada, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi juga memprediksi pergerakan IHSG masih akan tertekan. Ia menyebut ada beberapa sentimen yang membayangi pergerakan indeks di antaranya rilis data penjualan ritel dan tingkat pengangguran di Jepang yang diekspektasikan positif.
Baca Juga: Kresna Sekuritas proyeksi The Fed pangkas suku bunga, ini nasib saham properti
“Dari dalam negeri akan ada data pertumbuhan penjualan motor YoY untuk bulan Juni 2019,” ungkap Lanjar, Jumat (26/7).
Lanjar bilang IHSG berpotensi masih didera tekanan dengan potensi teknikal rebound terbatas pada level support dan resistance 6300-6400. Sedangkan Dennies menyebut, IHSG di hari Senin (29/7) akan bergerak pada level support-resistance 6270-6414.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News