Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir bulan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi Merrill Lynch Sekuritas akan mundur dari anggota bursa (AB). Hal yang sama juga akan dilakukan Deutsche Sekuritas meskipun belum ada kepastian waktunya.
Analis Senior Anugerah Sekuritas Bertoni Rio menjelaskan mundurnya dua broker asing yang memimpin transaksi terbesar per hari ini bisa mempengaruhi berkurangnya jumlah transaksi per hari.
Baca Juga: Mundurnya Merrill Lynch dan Deutsche Sekuritas tak akan tekan IHSG
"Secara psikologis untuk broker lain akan berkecil hati untuk meningkatkan transaksinya," imbuh Bertoni kepada Kontan, Minggu (28/7).
Secara jangka pendek, aksi dua sekuritas tersebut mungkin akan memberi sentimen negatif pada pergerakan IHSG. Hanya saja, kecil kemungkinan investor asing membawa pulang dananya. Sebab mereka akan cenderung berpindah sekuritas saja yang masih beroperasi dalam negeri.
Senada, Direktur Investa Saran Mandiri menegaskan tak perlu ada yang dikhawatirkan larinya dana asing dari dalam negeri sehingga bisa menekan IHSG. Menurutnya, transaksi yang tadinya ada di kedua sekuritas tersebut akan dialihkan ke sekuritas lain yang ada di dalam negeri.
"Pergerakan IHSG, perang dagang lebih dominan," imbuh dia.
Baca Juga: BEI pastikan Deutsche Sekuritas Indonesia akan hengkang dari bursa, simak kinerjanya
Seperti kita ketahui, hingga saat ini kepastian mengenai perang dagang tak kunjung tiba. Kedua negara ekonomi terbesar yakni AS dan Tiongkok hanya sama-sama menahan hingga saat ini. Pada pertemuan di Osaka, Presiden Trump hanya memastikan tidak akan memberlakukan tarif bea masuk baru.
Selain itu, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed juga akan menjadi tekanan bagi IHSG. Menurutnya, pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga. Namun data ekonomi AS terakhir cukup baik sehingga memberi sinyal The Fed tidak akan menurunkan suku bunga. Selain itu, bank sentral Eropa juga tidak memangkas suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News