kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

Awali Pekan Natal, Rupiah Spot Menguat ke Rp 16.126 per Dolar AS Senin (23/12) Pagi


Senin, 23 Desember 2024 / 09:42 WIB
Awali Pekan Natal, Rupiah Spot Menguat ke Rp 16.126 per Dolar AS Senin (23/12) Pagi
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup melemah 84 poin atau 0,53 persen menjadi Rp15.833 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.749 per dolar AS. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat dihadapan dolar Amerika Serikat (AS) mengawali pekan Natal pada perdagangan Senin (23/12) pagi.

Mengutip Bloomberg pukul 09.34 WIB, rupiah pasar spot pada posisi Rp 16.126 per dolar AS atau 0,59% menguat dari posisi Jumat (20/12) pada level Rp 16.222 per dolar AS.

Dolar AS tetap stabil pada Senin ini setelah data inflasi AS menunjukkan kenaikan moderat bulan lalu. Data ini mengurangi kekhawatiran terkait percepatan pemotongan suku bunga AS pada tahun depan.

Baca Juga: Mata Uang Asia Akan Tertekan Perang Dagang dan Perang Mata Uang

Melansir Reuters, indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, tetap stabil di level 107,78. Posisi ini mendekati level tertinggi dua tahun di 108,54 yang tercapai pada Jumat.

Sementara itu, yen Jepang tetap lemah mendekati level 156 per dolar, meningkatkan kemungkinan intervensi pemerintah Jepang.

Sentimen investor juga mendapat dorongan positif setelah pemerintah AS berhasil menghindari penutupan melalui pengesahan undang-undang anggaran oleh Kongres pada Sabtu dini hari.

Dalam pekan yang dipersingkat oleh libur Natal, volume perdagangan diperkirakan akan menipis menjelang akhir tahun.

Pekan lalu, The Fed mengejutkan pasar dengan memproyeksikan laju pemotongan suku bunga yang lebih terukur ke depan.

Hal ini mendorong imbal hasil Treasury dan dolar naik, sementara memberikan tekanan pada ekonomi lainnya, terutama di pasar negara berkembang.

Baca Juga: Memasuki Pekan Liburan Nataru 2024/2025, Simak Proyeksi Rupiah

Data inflasi yang dirilis Jumat menunjukkan kenaikan harga bulanan yang moderat. Salah satu ukuran inflasi inti mencatatkan kenaikan terkecil dalam enam bulan.

Meski demikian, inflasi inti tahunan, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi, tetap jauh di atas target 2% yang ditetapkan bank sentral AS.

Para trader kini memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 44 basis poin pada tahun depan, sedikit di bawah proyeksi dua kali pemotongan 25 basis poin yang disampaikan The Fed pekan lalu.

Sebelumnya, The Fed memproyeksikan empat kali pemotongan suku bunga pada September. Perkiraan pasar juga menunjukkan pemotongan pertama pada 2025 akan terjadi pada Juni.

Stabilitas dolar dan tekanan pada yen menjadi sorotan utama menjelang akhir tahun, memberikan sinyal bagi pelaku pasar untuk tetap waspada terhadap perubahan kebijakan moneter di awal tahun depan.

Selanjutnya: MU Dipermalukan Bournemouth di Old Trafford, Catat Rekor Terburuk Sejak 1989

Menarik Dibaca: Cek Daftar Top Film Netflix Hari Ini (23/12) di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×