Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk menawarkan harga saham umum perdana di kisaran Rp 1.500 hingga Rp 1.900.
"Rencananya Atlas akan menawarkan saham perdana (IPO) sekitar 783,333 juta saham atau sebanyak 25%," ujar Direktur PT Indopremier Securities Moelyonoto, Jumat (7/10).
Dengan penetapan perkiraan harga tersebut, perusahaan perdagangan dan pertambangan batubara ini akan mendapatkan dana segar maksimal mencapai Rp 1,488 triliun.
Moelyonoto menyebut, sebanyak 40% dana hasil IPO ini akan digunakan untuk biaya belanja modal berkaitan dengan infrastruktur dan pengembangan fasilitas penunjang wilayah IUP di Hub Muba (di sumatera).
Selain itu, Atlas akan menggunakan sebanyak US$ 25 juta untuk membayar biaya kompensasi atas restrukturisasi kontrak pemasokan batubara kepada Noble menjadi kontrak pemasaran dan penjualan baru batubara. Sedangkan, 27,5% dari dana akan digunakan untuk akuisisi wilayah IUP tambahan dan peningkatan kepemilikan pada anak perusahaan yang berhubungan dengan pertambangan.
Dan sisa dana lainnya untuk membiayai modal kerja antara lain inventaris batubara, piutang dan biaya operasional perusahaan.
Selain melakukan penawaran umum saham perdana, pemegang saham Atlas juga berencana menjual saham melalui penawaran terbatas. Pemegang saham penjual adalah Abdi Andre yang saat ini menguasai 38,3% saham Atlas. Dia akan menjual sebanyak-banyaknya 4,96% saham yang setara 155,290 juta saham. Penjualan saham tersebut akan dilakukan kepada pihak tertentu di luar wilayah Indonesia.
Perusahaan batubara yang mengoperasikan tambang di Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Papua ini akan melakukan penawaran umum saham pada 21 Oktober - 25 Oktober. Adapun tanggal efektif penawaran saham perdana perseroan tercatat per 20 Oktober.
Perusahaan telah menunjuk PT UBS Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News