kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Atlas Resources menunda penerbitan obligasi


Rabu, 27 Juni 2012 / 14:15 WIB
Atlas Resources menunda penerbitan obligasi
ILUSTRASI. Menurut BPOM, pemberitaan yang menyebutkan 60% produk Nestle tidak sehat, tidak terkait dengan keamanan dan mutu pangan. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk (ARII) akhirnya memutuskan untuk menunda rencana emisi obligasi Atlas Resources I Tahun 2012. Padahal perusahaan tambang ini sebelumnya sudah memperpanjang masa penawaran untuk penerbitan obligasi selama dua hari.

Dari keterangan pers yang diterima Kontan (27/6) disebutkan bahwa keputusan penundaan tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi pasar yang kurang kondusif untuk emisi obligasi. Pengaruh krisis utang negara-negara Eropa mengakibatkan gejolak di pasar keuangan dunia termasuk Indonesia.

Seperti telah diketahui sebelumnya, Obligasi Atlas Resources I Tahun 2012 (Obligasi) ditawarkan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 1,2 triliun dalam tiga seri yang terdiri dari Obligasi Seri A dengan tenor 3 tahun, Seri B dengan tenor 5 tahun, dan Seri C dengan tenor 7 tahun. Dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi sekitar 65% untuk pembayaran kembali utang perseroan dan/atau anak perusahaan kepada krediturnya. Kemudian sekitar 35% akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja Perseroan.

Dengan sebagian besar penggunaan dana Obligasi untuk refinancing, maka penundaan emisi Obligasi ini tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan Atlas karena fasilitas pinjaman yang semula akan di-refinancing tersebut masih tetap berjalan.

“Jika dibutuhkan kami dapat menjajaki penambahan fasilitas pinjaman baru,” ungkap Andre Abdi Presiden Direktur ARII.

Gonjang-ganjing pasar Eropa memang banyak menyurutkan emiten untuk melakukan aksi korporasi. Terlebih saat ini, kondisi Eropa makin genting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×