kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Lebih murah, ARII pilih menerbitkan obligasi


Selasa, 05 Juni 2012 / 22:06 WIB
Lebih murah, ARII pilih menerbitkan obligasi
ILUSTRASI. Pangeran William dari Inggris bereaksi terhadap pertanyaan dari media saat kunjungan ke School 21 di London timur, Inggris, Kamis (11/3/2021). Justin Tallis/Pool via REUTERS.


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harga obligasi yang terus merosot tidak membuat PT Atlas Resources Tbk (ARII) mengurungkan niat menerbitkan obligasi senilai Rp 1,2 triliun.

Dono Bustami, Direktur Keuangan PT Atlas Resources bilang pemilihan obligasi sebagai sumber pendanaan tidak tanpa alasan. Menurut dia, menerbitkan obligasi memungkinkan bagi mereka meminjam dengan tenor lebih panjang dan tidak ada cicilan. "Secara overall cost juga lebih murah," papar dia.

Dono mengatakan menerbitkan obligasi bisa lebih murah dibanding pinjaman ke bank. "Tergantung pasar swap-nya. Kalau sedang bagus, menerbitkan obligasi dan di-swap ke dollar bisa lebih murah," ungkap dia.

Namun ia tidak bisa mengatakan berapa persen bedanya. "Saat ini sedang berjalan obligasinya, jadi tidak bisa bilang," jelas dia.

Michael Steven, Direktur Kresna Graha Sekurindo, pun membenarkan hal tersebut. Ia bilang, membandingkan kupon obligasi atau pinjaman ke bank itu tergantung dari sektor apa perusahaannya dan rating. "Perusahaan multifinance menerbitkan obligasi kuponnya bisa 7% - 8%. Kalau pinjam ke bank susah untuk dapat angka (bunga) segitu," kata dia.

Selain perusahaan multifinance, bank dan perusahaan di sektor consumer goods bisa mendapatkan bunga lebih rendah dengan menerbitkan obligasi. "Spread-nya mungkin bisa sekitar 2% - 4%," ungkap Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×