Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. PT Astra Sedaya Finance (ASF) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahun 2013 tahap pertama senilai Rp 3 triliun, dari total emisi obligasi ASF yang ditargetkan sejumlah Rp 10 triliun. Anak usaha PT Astra Internasional Tbk ini menyatakan tidak akan meningkatkan nilai emisi obligasinya, meski ada kelebihan permintaan (oversubscribed).
Presiden Direktur ASF Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan, Rp 3 triliun itu merupakan nilai maksimal. Jika terjadi kelebihan permintaan, pihaknya tidak akan menambah nilai emisi lagi. "Namun kami akan serahkan ke penjamin emisi obligasi kami," kata Djony di Jakarta, Senin (27/5).
ASF menawarkan obligasi yang terdiri atas tiga seri. Pertama, obligasi seri A berjangka waktu 370 hari kalender dengan kupon yang ditawarkan berkisar 6,25%-6,75%. Untuk obligasi seri B bertenor 24 bulan, kupon yang ditawarkan berkisar antara 6,75%-7,25%. Sedangkan untuk obligasi seri C berjangka waktu 36 bulan, kupon yang ditawarkan berkisar antara 7,25%-7,75%.
ASF optimis obligasi tahap pertama ini akan terserap sepenuhnya. Meski begitu, Djony masih belum dapat mengungkapkan penerbitan obligasi tahap selanjutnya.
ASF akan menggunakan seluruh dana hasil emisi obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor perseroan.
Dalam kesempatan yang sama, Director-Head of Investment Banking Mandiri Sekuritas Dadang Suryanto menuturkan bahwa target investor yang akan menyerap obligasi ini adalah fund manager, perbankan, perusahaan asuransi dan dana pensiun. Mandiri Sekuritas adalah penjamin emisi obligasi ASF tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News