Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Banyaknya sentimen negatif tidak mempengaruhi minat emiten menerbitkan obligasi korporasi. Mandat rencana penerbitan obligasi yang diterima PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk sisa tahun ini mencapai Rp 29,38 triliun.
Total tersebut tentu bakal menambah nilai obligasi yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 22,03 triliun per 10 Mei lalu. "Hingga 10 Mei 2013, kami menerima mandat dari 33 emiten dengan rencana nilai emisi Rp 29,38 triliun," kata Direktur Pefindo, Salyadi Saputra, akhir pekan lalu.
Rencana penerbitan obligasi korporasi masih didominasi sektor finansial, diantaranya tiga bank dan delapan multifinance. Selain itu, ada lima perusahaan sektor properti, tiga perusahaan industri berbasis kayu dan perkebunan, tiga perusahaan infrastruktur dan 11 perusahaan lain.
Salyadi bilang, potensi penerbitan obligasi korporasi tahun ini masih besar. Total obligasi jatuh tempo tahun ini mencapai Rp 21,7 triliun dan Rp 29,4 triliun tahun depan.
Di sisi lain, outstanding surat utang korporasi baru Rp 213 triliun. Nilai itu masih kecil jika dibandingkan dengan outstanding kredit perbankan per Desember 2012 yang mencapai Rp 2.736 triliun. "Beberapa faktor negatif akan mempengaruhi pasar obligasi. Seperti kenaikan inflasi akibat harga bahan bakar minyak (BBM) naik dan faktor politik. Namun, potensi penerbitan obligasi masih besar," kata Salyadi.
Direktur Utama BCA Sekuritas, Mardy Sutanto mengatakan, dampak kenaikan harga BBM hanya akan berlangsung sementara. Menurut dia, emiten sudah menghitung ulang biaya yang harus dikeluarkan untuk menerbitkan obligasi dengan estimasi kenaikan tingkat suku bunga. "Ketika BBM naik, suku bunga diperkirakan akan merespon sehingga emiten akan menghitung ulang," kata Mardy.
Kendati demikian, menurut Mardy, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia di level 5,75% saat ini relatif rendah dibandingkan beberapa tahun lalu. Selain itu, likuiditas di luar negeri masih membanjir dan akan masuk ke Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi. "Kenaikan harga BBM bisa dicermati secara wajar. Sebab, emiten bisa menaikkan harga jual dan menyesuaikan kenaikan inflasi," kata Mardy.
BII Finance
Salah satu perusahaan yang akan segera merilis obligasi adalah PT BII Finance Center. BII Finance menawarkan dua seri obligasi senilai total Rp 1,5 triliun. Seri A bertenor tiga tahun dengan kisaran kupon 7% - 7,75% dan seri B bertenor 5 tahun ditetapkan 7,75% - 8% per tahun. "Obligasi ini mendapatkan peringkat AA+ dari Fitch Ratings," kata Shiantaraga, Direktur Investment Banking PT RHB OSK Securities Indonesia, Senin (20/5).
Selain RHB OSK Securities Indonesia, BII Finance juga menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Kim Eng Securities sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Masa penawaran awal obligasi ini, 20 Mei-30 Mei.
Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, obligasi ini cukup menarik. Kupon seri A lebih tinggi 200 basis poin (bps) hingga 250 bps di atas surat utang negara (SUN) bertenor sama. Seri B memberi premium 280 bps hingga 360 bps di atas SUN.
Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra mengatakan, penawaran kupon BII Finance tahun ini lebih kecil ketimbang penerbitan tahun 2012. "Penawaran kupon cenderung turun dibanding penawaran tahun 2012, karena saat itu, BII Finance baru pertama kali menawarkan obligasi," kata Made.
Rencana Penerbitan Obligasi Korporasi | |
Nama Perusahaan | Nilai (Rp miliar) |
PT BII Finance Center | 1.500 |
PT Bank Victoria International Tbk | 500 |
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk | 300 |
PT Hutama Karya | 750 |
PT Intiland Development Tbk | 500 |
PT Bank Mayapada Internasional | 700 |
PT Permodalan Nasional Madani | 1.000 |
PT Perkebunan Nusantara X | 700 |
PT Mandiri Tunas Finance | 500 |
PT Astra Sedaya Finance | 3.000 |
PT Agung Podomoro Land Tbk | 1.200 |
PT Lautan Luas Tbk | 700 |
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk | 1.000 |
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk | 800 |
PT Panorama Sentrawisata Tbk | 350 |
PT Garuda Indonesia Tbk | 2.000 |
PT Perusahaan Listrik Negara | 2.500 |
PT MNC Capital Indonesia Tbk | 500 |
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk | 500 |
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia | 3.860 |
Total | 22.860 |
sumber: OJK |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News