kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Banjir pasokan obligasi korporasi


Selasa, 21 Mei 2013 / 08:07 WIB
Banjir pasokan obligasi korporasi
ILUSTRASI. Penulis Sally Rooney, salah satu penulis yang kerap hasilkan buku best seller seperti Normal People.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Banyaknya sentimen negatif tidak mempengaruhi minat emiten menerbitkan obligasi korporasi. Mandat rencana penerbitan obligasi yang diterima PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk sisa tahun ini mencapai Rp 29,38 triliun.

Total tersebut tentu bakal menambah nilai obligasi yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 22,03 triliun per 10 Mei lalu. "Hingga 10 Mei 2013, kami menerima mandat dari 33 emiten dengan rencana nilai emisi Rp 29,38 triliun," kata Direktur Pefindo, Salyadi Saputra, akhir pekan lalu.

Rencana penerbitan obligasi korporasi masih didominasi sektor finansial, diantaranya tiga bank dan delapan multifinance. Selain itu, ada lima perusahaan sektor properti, tiga perusahaan industri berbasis kayu dan perkebunan, tiga perusahaan infrastruktur dan 11 perusahaan lain.

Salyadi bilang, potensi penerbitan obligasi korporasi tahun ini masih besar. Total obligasi jatuh tempo tahun ini mencapai Rp 21,7 triliun dan Rp 29,4 triliun tahun depan.

Di sisi lain, outstanding surat utang korporasi baru Rp 213 triliun. Nilai itu masih kecil jika dibandingkan dengan outstanding kredit perbankan per Desember 2012 yang mencapai Rp 2.736 triliun. "Beberapa faktor negatif akan mempengaruhi pasar obligasi. Seperti kenaikan inflasi akibat harga bahan bakar minyak (BBM) naik dan faktor politik. Namun, potensi penerbitan obligasi masih besar," kata Salyadi.

Direktur Utama BCA Sekuritas, Mardy Sutanto mengatakan, dampak kenaikan harga BBM hanya akan berlangsung sementara. Menurut dia, emiten sudah menghitung ulang biaya yang harus dikeluarkan untuk menerbitkan obligasi dengan estimasi kenaikan tingkat suku bunga. "Ketika BBM naik, suku bunga diperkirakan akan merespon sehingga emiten akan menghitung ulang," kata Mardy.

Kendati demikian, menurut Mardy, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia di level 5,75% saat ini relatif rendah dibandingkan beberapa tahun lalu. Selain itu, likuiditas di luar negeri masih membanjir dan akan masuk ke Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi. "Kenaikan harga BBM bisa dicermati secara wajar. Sebab, emiten bisa menaikkan harga jual dan menyesuaikan kenaikan inflasi," kata Mardy.

BII Finance

Salah satu perusahaan yang akan segera merilis obligasi adalah PT BII Finance Center. BII Finance menawarkan dua seri obligasi senilai total Rp 1,5 triliun. Seri A bertenor tiga tahun dengan kisaran kupon 7% - 7,75% dan seri B bertenor 5 tahun ditetapkan 7,75% - 8% per tahun. "Obligasi ini mendapatkan peringkat AA+ dari Fitch Ratings," kata Shiantaraga, Direktur Investment Banking PT RHB OSK Securities Indonesia, Senin (20/5).

Selain RHB OSK Securities Indonesia, BII Finance juga menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Kim Eng Securities sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Masa penawaran awal obligasi ini, 20 Mei-30 Mei.

Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, obligasi ini cukup menarik. Kupon seri A lebih tinggi 200 basis poin (bps) hingga 250 bps di atas surat utang negara (SUN) bertenor sama. Seri B memberi premium 280 bps hingga 360 bps di atas SUN.

Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra mengatakan, penawaran kupon BII Finance tahun ini lebih kecil ketimbang penerbitan tahun 2012. "Penawaran kupon cenderung turun dibanding penawaran tahun 2012, karena saat itu, BII Finance baru pertama kali menawarkan obligasi," kata Made.

Rencana Penerbitan Obligasi Korporasi
Nama Perusahaan Nilai (Rp miliar)
PT BII Finance Center 1.500
PT Bank Victoria International Tbk 500
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk 300
PT Hutama Karya 750
PT Intiland Development Tbk 500
PT Bank Mayapada Internasional 700
PT Permodalan Nasional Madani 1.000
PT Perkebunan Nusantara X 700
PT Mandiri Tunas Finance 500
PT Astra Sedaya Finance 3.000
PT Agung Podomoro Land Tbk 1.200
PT Lautan Luas Tbk 700
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 1.000
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk 800
PT Panorama Sentrawisata Tbk 350
PT Garuda Indonesia Tbk 2.000
PT Perusahaan Listrik Negara 2.500
PT MNC Capital Indonesia Tbk 500
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 500
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 3.860
Total 22.860
sumber: OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×