kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Asing rawan keluar jika nilai tukar rupiah melemah


Jumat, 29 September 2017 / 22:27 WIB
Asing rawan keluar jika nilai tukar rupiah melemah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate yang menjadi 4,5% membuat asing masuk padati kepemilikannya di SBN periode September 2017.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan (DJPPR), sepanjang September 2017 kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) terus meningkat.

Hingga Jumat (29/9) kepemilikan asing di SBN meningkat 5,15% menjadi 826,27 triliun.

Sementara secara year to date tumbuh 24,09%. I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan akumulasi beli banyak terjadi di September 2017 karena didorong penurunan suku bunga BI.

Artinya, dengan tingkat suku bunga acuan perbankan yang turun harapannya orang akan coba masuk ke surat utang dan inilah peluang yang dilihat investor asing.

"Untuk dapat capital gain mereka coba untuk akumulasi lebih diawal," kata Made, Jumat (29/9).

Namun, Made melihat asing sangat sensitif terhadap nilai tukar rupiah yang selama sepekan ini melemah. Menurut Made, saat ini secara year-to-date rupiah dalam posisi depresiasi.

Maka tak heran selama sepekan asing mengambil aksi profit taking di pasar sekunder.

"Asing khawatir keuntungan capital gainnya bisa tereduksi dengan kerugian currency," kata Made.

Made memproyeksikan dengan adanya aksi keluar asing di pasar sekunder selama sepekan kemarin, maka porsi kepemilikan asing di akhir September dan awal Oktober 2017 bisa berkurang.

Sepanjang rupiah masih bisa terjaga di level Rp 13.300 hingga Rp 13.400 meski pasar obligasi akan volatile, Made proyeksikan pasar obligasi Indonesia akan menguat karena fundamental domestik yang masih menarik dengan suku bunga rendah, yield tinggi dan inflasi terkendali.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×