Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah dua hari tertekan, akhirnya rupiah berhasil menguat, sore ini. Aksi beli asing atas aset Indonesia menopang otot rupiah. Mata uang Garuda terapresiasi 0,1% ke level Rp 8.537 per dollar AS, hingga pukul 4 sore di Jakarta.
Kepemilikan asing bertambah karena mereka mengejar keuntungan dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini lantaran, pada 4 Juli lalu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono menyebut ekonomi Indonesia tahun ini akan bertumbuh 6,6%, dibanding tahun lalu 6,1%. Selain itu, inflasi Juni berada di level 5,54%, lebih rendah dibanding Mei di 5,98%.
Dana asing yang masuk ke surat utang pemerintah bertambah 4,3% menjadi Rp 234,99 triliun pada Juni. Sementara, pembelian asing di saham Indonesia mencapai US$ 59 juta, lebih besar dari jumlah yang dilepas dalam tiga hari pertama di pekan ini.
Kepala riset valas di Malayan Banking Bhd. Saktiandi Supaat menyebut, perekonomian berjalan bagus, dan BI memungkinkan rupiah terapresiasi untuk meredam beberapa tekanan inflasi. "Rupiah akan mencapai Rp 8.500 di akhir kuartal ketiga," prediksinya.
Sore ini, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik untuk hari yang ketujuh. Ini reli terpanjangnya sejak April. Sementara, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun lima basis poin ke 7,36%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News