Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan mata uang Garuda sore ini melemah. Dengan demikian, keoknya rupiah sudah terjadi selama dua hari berturut-turut. Pemicunya adalah kecemasan akan krisis Eropa yang memburuk sehingga memangkas permintaan aset-aset emerging market.
Pada pukul 16.26, rupiah tercatat melemah 0,1% menjadi 8.545 per dollar. Padahal, pada transaksi sebelumnya, rupiah sempat menguat 0,1% menjadi 8.528.
"Kemarin kita mendapat kabar negatif dari Portugal. Sementara itu, bank sentral Indonesia sudah cukup nyaman dengan level rupiah saat ini dan akan menahan penguatan lebih jauh," jelas Nick Verdi, foreign-exchange strategist Barclays Capital di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News