Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah kembali perkasa pagi ini. Penguatan rupiah kian mendekati level paling kuat dalam tiga minggu terakhir. Kondisi ini dipicu oleh peningkatan pembelian aset-aset Indonesia, baik berupa saham maupun obligasi, oleh investor asing.
"Arus dana asing masih terus mengalir ke pasar obligasi," jelas Nick Verdi, foreign exchange strategist Barclays Capital di Singapura.
Catatan saja, pada pukul 10.02, rupiah tak banyak berubah di posisi 8.532 per dollar. Sebagai perbandingan, kemarin, rupiah berada di level 8.533 per dollar. Pada 4 Juli lalu, mata uang Garuda sempat bertengger di posisi 8.517, yang merupakan level paling kuat sejak 13 Juni lalu.
Jika dihitung, rupiah sudah menguat sebesar 5,5% tahun ini setelah investor asing membeli saham senilai US$ 2,3 miliar. Selain itu, asing juga meningkatkan kepemilikan obligasinya sebesar 20% tahun ini menjadi 234,99 triliun atau US$ 27,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News