Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,01 poin ke level 6.142,72 pada perdagangan sesi I Jumat (24/9). IHSG bergerak ke zona hijau pada pembukaan perdagagan kemudian berbalik arah ke zona merah menjelang berakhirnya perdagangan sesi I.
Sebanyak enam dari 11 sektor menguat menahan laju IHSG tidak jatuh ke zona merah. Sektor tersebut antara lain sektor energi menguat 2,93%, sektor transportasi 1,24%, sektor perindustrian 1,04%, sektor properti 0,90% dan sektor barang konsumen non primer 0,29%.
Sementara sektor yang turun adalah sektor infrastruktur 0,93%, sektor barang konsumen primer 0,53%, sektor kesehatan 0,49%, sektor keuangan 0,16% dan sektor barang baku 0,14%.
Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) siang ini mencapai 13,50 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 8,14 triliun. Ada 225 saham yang menguat, 228 saham yang merosot dan 142 saham yang stagnan.
Baca Juga: Hijau, harga saham SULI melesat 26% pada sesi pertama bursa Jumat (24/9)
Investor asing mencatat net buy atau pembelian bersih sebesar Rp 873,10 miliar di seluruh pasar.
Investor asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 636,7 miliar. Saham BBRI menguat 0,80% ke RP 3.800 per saham pada perdagangan sesi I. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 397,60 juta dengan total nilai transaksi Rp 1,5 triliun.
Asing juga mengoleksi saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 84,9 miliar. Saham BUKA melemah 0,56% ke Rp 880 per saham. Total volume perdagangan saham BUKA mencapai 152,06 juta dengan total nilai transaksi Rp 134,9 miliar.
Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga banyak diborong asing sebesar 73,8 miliar. Saham ADRO melesat 5,65% ke Rp 1.495 per saham. Total volume perdagangan saham ADRO mencapai 187,60 juta dengan total nilai transaksi Rp 277,3 miliar.
Baca Juga: Nyaris stagnan, IHSG ditutup di level 6.142 pada sesi I hari ini (24/9)
Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada sesi I Jumat:
1. BBRI Rp 636,7 miliar
2. BUKA Rp 84,9 miliar
3. ADRO Rp 73,8 miliar
4. UNTR Rp 54,2 miliar
5. TLKM Rp 49,5 miliar
6. BBCA Rp 48,8 miliar
7. AKRA Rp 12,8 miliar
8. BBNI Rp 12,2 miliar
9. ASSA Rp 11,9 miliar
10. EMTK Rp 11,8 miliar
Selanjutnya: Operasional pabrik HRC Krakatau Steel (KRAS) dilakukan bulan Oktober 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
