Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
Analis Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer, menilai TLKM menarik karena kombinasi karakter defensif dan potensi pertumbuhan digital.
“TLKM menjadi incaran karena profil defensif dan ekspansi digital melalui anak usaha seperti Mitratel dan Indihome,” jelas Khaer.
Lebih lanjut, Khaer mengatakan akumulasi asing di sektor komoditas mencerminkan respons strategis terhadap perkembangan sentimen global.
Baca Juga: Asing Banyak Borong Saham-Saham Ini Saat IHSG Tergelincir, Kamis (12/12)
“Kami menilai akumulasi investor asing ke saham-saham komoditas seperti ANTM, INCO, AMMN, PGAS, dan BRPT mencerminkan respons strategis terhadap sentimen global. Meski begitu, kami kira ini hanya bersifat adjustment momentunal,” ujarnya.
Khaer menambahkan bahwa kenaikan harga emas dan nikel yang mencapai rekor tertinggi menjadi katalis utama yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan margin emiten tambang. Ia juga menyoroti ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS pada semester II-2025 yang memperkuat minat terhadap sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga rendah.
“Tarif war yang cenderung melunak dalam beberapa hari terakhir juga cukup berperan dalam mengangkat sentimen,” tambahnya.
Baca Juga: Investor Asing Banyak Koleksi Saham-Saham Ini pada Perdagangan Awal Pekan
Khaer menegaskan bahwa akumulasi asing ini bukan semata-mata reaksi teknikal jangka pendek, melainkan refleksi dari fundamental sektor yang dinilai mampu bertahan menghadapi gejolak global.
“Dalam jangka panjang kami kira institusional masih akan memilih saham-saham yang lebih defensif, tapi saat ini mereka sedang memanfaatkan momentum komoditas,” pungkasnya.
Selanjutnya: Pembangunan Pabrik BYD di Subang Diganggu Ormas, BKPM Angkat Suara
Menarik Dibaca: 15 Daftar Buah yang Cocok untuk Dikonsumsi saat Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News