Reporter: Amailia Putri Hasniawati, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Suburnya pasar kendaraan bermotor domestik membuat kinerja PT Astra International Tbk (ASII) kian ciamik. Hal tersebut tercermin dari realisasi penjualan mobil dan motor yang naik cukup signifikan pada tahun ini.
Selama periode Januari-Oktober 2010, volume penjualan roda empat ASII tercatat sebanyak 349.817 unit kendaraan. Jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 281.013 unit kendaraan, kenaikan penjualan mencapai 55%. Dengan penjualan sebanyak itu, pangsa pasar ASII di pasar mobil mencapai 56%
Fulus ASII makin tebal berkat kenaikan penjualan roda dua sebanyak 32% dari 2,701 juta kendaraan menjadi 2.894 juta unit kendaraan. Jumlah motor terjual itu mencerminkan penguasaan pasar ASII sekitar 47%.
Berdasarkan realisasi penjualan mobilnya, target penjualan mobil sepanjang tahun 2010 ASII sebenarnya sudah terlampaui. Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengungkapkan, tahun ini pihaknya menargetkan penguasaan pangsa pasar mobil sebanyak 40%.
Hal itu didasarkan pada asumsi penjualan mobil nasional sepanjang 2010 mencapai 740.000 unit kendaraan. Dengan kata lain, target volume penjualan ASII tahun 2010 sesungguhnya 296.000 unit.
Untuk sepeda motor, ASII menargetkan pangsa pasar 47% dari perkiraan penjualan nasional sepanjang tahun ini sebanyak 7,2 juta unit. Itu berarti ASII mengincar penjualan 3.384 juta sepeda motor. Hingga akhir tahun ini, pangsa pasar otomotif ASII akan bertahan di level tersebut.
Pembatasan BBM
Namun kondisi berbeda bisa terjadi tahun depan. Prijono memperkirakan, kebijakan pemerintah membatasi konsumsi BBM bersubsidi bisa mempengaruhi volume penjualannya. "Tetapi kan harganya naik, kalaupun (volume penjualan) turun, itu akan terkompensasi harga," ujarnya.
Prijono tetap optimistis pasar kendaraan bermotor terus tumbuh. Karena itu, Astra memutuskan terus melakukan ekspansi. ASII berniat memperbesar kapasitas produksinya di Astra Daihatsu Motor (ADM) dari 250.000 kendaraan per tahun menjadi 281.000 unit per tahun.
Analis Valbury Asia Securities Budi Rustanto berpendapat, adanya kebijakan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi dan pengenaan pajak kendaraan secara progresif akan mempengaruhi penjualan kendaraan bermotor. Namun, ia sepakat, kenaikan itu bisa terkompensasi oleh kenaikan harga jual kendaraan.
"Dampaknya hanya akan sementara. Terlebih, kebijakan pembatasan itu belum jelas kapan akan diberlakukan," kata dia. Budi memperkirakan, ASII tetap bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan di 2011.
Di tahun ini, Budi memperkirakan, pangsa pasar ASII akan stabil di posisi terkini. Masing-masing 56% untuk pasar mobil serta 47% untuk pasar sepeda motor.
Kontribusi penjualan dari sektor otomotif diperkirakan akan mencapai 50%-60% dari total pendapatan ASII. Atas dasar tersebut, Budi berkeyakinan sampai akhir 2010, ASII bakal mengantongi laba bersih sekitar Rp 12 triliun.
Hingga akhir kuartal III-2010, ASII berhasil meraup laba bersih Rp 10,36 triliun, naik 45,91% daripada kuartal III-2009 senilai Rp 7,10 triliun. Sementara pendapatannya tumbuh 34,52%, yakni dari Rp 70,65 triliun menjadi Rp 95,03 triliun.
"Saat ini rekomendasi saya masih buy terhadap saham ASII dengan target harga di Rp 63.000 per saham," kata Budi. Kamis kemarin (25/11), harga saham ASII naik 3,16% ke level Rp 55.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News