kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.317   8,00   0,05%
  • IDX 7.794   188,17   2,47%
  • KOMPAS100 1.106   23,99   2,22%
  • LQ45 824   24,07   3,01%
  • ISSI 258   4,06   1,60%
  • IDX30 426   12,89   3,12%
  • IDXHIDIV20 488   14,88   3,15%
  • IDX80 123   2,84   2,36%
  • IDXV30 127   1,41   1,12%
  • IDXQ30 137   4,31   3,26%

AS Tunda Kesepakatan Tarif dengan China, Rupiah Ditaksir Tertekan ke Level Ini


Selasa, 12 Agustus 2025 / 13:16 WIB
AS Tunda Kesepakatan Tarif dengan China, Rupiah Ditaksir Tertekan ke Level Ini
ILUSTRASI. Petugas gerai penukaran valas menunjukkan uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Jakarta (28/7/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan semakin tertekan usai Amerika Serikat (AS) resmi menunda kesepakatan tarif dagang dengan China. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) resmi menunda kesepakatan tarif dagang dengan China terhitung sejak Senin (11/8/2025) hingga 90 hari ke depan. Sejumlah analis menilai keputusan ini akan berpengaruh pada pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, keputusan tersebut akan berpengaruh pada penguatan dolar AS dan sebaliknya, melemahkan rupiah.

“Ke depan, rupiah masih akan berfluktuasi, akan mengikuti perkembangan tarif dan dampaknya,” jelas Lukman kepada Kontan, Selasa (12/8/2025).

Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 16.306 Selasa (12/8) Pagi, Saat Pasar Menanti Data Inflasi AS

Di lain pihak, Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penundaan tersebut memang telah diduga oleh sejumlah pengamat dan ekonom lantaran banyak negosiasi dagang AS dengan negara lain yang belum disepakati.

Justru menurutnya, pergerakan rupiah ke depan akan lebih dipengaruhi oleh hasil pertemuan antara presiden AS Donald Trump dengan presiden Rusia Vladimir Putin. 

Keduanya akan membahas tentang kesepakatan perang antara Rusia dengan Ukraina yang akan berlangsung di Alaska, Amerika Utara, 15 Agustus 2025 mendatang.

“Kemudian yang kedua adalah spekulasi penurunan suku bunga pasca salah satu gubernur bank sentral Amerika (The Fed) yang mengundurkan diri dan kemudian masuk orangnya Trump,” jelas Ibrahim.

Baca Juga: Gencatan Dagang AS-China Dongkrak Bursa Asia Selasa (12/8) Pagi, Fokus Beralih ke RBA

Info saja, Adriana Kugler memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai gubernur The Fed yang diumumkan Jumat, (1/8/2025) lalu di tengah tekanan Trump terhadap bank sentral tersebut untuk menurunkan suku bunga.

Dengan begitu, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.600 hingga akhir tahun ini.

“Untuk indeks dolar sendiri kemungkinan besar ini masih akan menuju ke 103. Kalau indeks dolar ke 103 berarti rupiah ya bisa saja di Rp16.700- an,” prediksinya.

Setali tiga uang, Lukman juga menaksir rupiah akan beredar di level Rp 16.000-16.600 hingga akhir tahun ini.

Selanjutnya: Ini Contoh Self Reward Untuk Ibu Rumah Tangga yang Ramah di Kantong

Menarik Dibaca: Ini Contoh Self Reward Untuk Ibu Rumah Tangga yang Ramah di Kantong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×