Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Sentimen lain yang mengangkat harga emas adalah dolar AS yang merosot terhadap sekeranjang rival. Harga emas sudah naik hampir 18% pada tahun ini dan berada di jalur kenaikan tertinggi sejak 2010, terutama karena perang tarif AS-China selama 17 bulan dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global.
"Tapi dari perspektif makro dan risiko murni, saat ini tidak masuk akal jika emas diperdagangkan di atas US$ 1.500 per ons troi," kata Stephen Innes, Market Strategist AxiTrader, dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Harga emas Antam tak berubah pada level Rp 762.000, Senin (30/12)
Sementara Kementerian Perdagangan China pada Minggu (29/12) mengatakan, mereka "secara proaktif telah menangani" gesekan perdagangan dengan AS pada tahun ini.
Pelaku pasar bagaimanapun tetap waspada sekalipun Washington dan Beijing sudah membuat kemajuan dalam sengketa tarif mereka serta menyetujui kesepakatan perdagangan awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News