Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (15/1) diproyeksi masih akan melanjutkan penguatan. Hal ini didukung optimistis pasar bahwa negosiasi perang dagang AS dan China fase pertama bakal berujung damai.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (14/1) pukul 16.51 WIB, rupiah tercatat melemah tipis 0,05% ke level Rp 13.680 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sebaliknya, kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, justru menguat 54 poin menjadi Rp 13.654 per dollar AS.
Baca Juga: Rupiah ditutup melemah tipis ke Rp 13.680 per dolar AS
Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pergerakan rupiah hari ini (14/1) diwarnai oleh sentimen pasar yang mulai optimistis bahwa prospek perang dagang antara AS dengan China bakal berujung damai. Ditambah lagi, kinerja ekspor dan impor China sepanjang Desember cukup positif.
Baca Juga: Kurs tengah BI hari ini kembali menguat ke Rp 13.654 per dolar AS
Di sisi lain, data ekonomi Inggris yang melunak turut membangun ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) bakal memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Harapannya, tentu agar ekonomi Negeri Ratu Elisabeth tersebut segera bangkit.
"Rupiah besok berpotensi untuk menguat, didukung sentimen eksternal, khususnya terkait progres negosiasi perang dagang AS-China fase pertama," jelas Ibrahim kepada Kontan, Selasa (14/1).
Baca Juga: Presiden Jokowi memiliki privilege saat berkendara? Simak penjelasan Polri
Selain itu, dari sentimen domestik Ibrahim mengungkapkan jika neraca perdagangan sesuai dengan ekspektasi yang ada, maka mata uang Garuda akan kembali menguat dalam perdagangan besok. Prediksinya, rupiah Rabu (15/1) bakal menguat di kisaran Rp 13.650 per dolar AS hingga Rp 13.710 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News