Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) optimistis bisa melanjutkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada tahun ini. Emiten yang bergerak di industri keramik ini juga menggelar ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Chief Financial Officer ARNA Rudy Sujanto mengungkapkan bahwa pihaknya memproyeksikan penjualan bersih pada tahun ini bisa naik sebesar 8%. Kenaikan penjualan tersebut dibarengi dengan pertumbuhan harga jual rata-rata atawa average selling price (ASP) 1,8% dan peningkatan volume penjualan sebanyak 6,3%.
ARNA menargetkan penjualan sebanyak 72 juta m2 sepanjang tahun ini. "Sedangkan laba bersih diproyeksikan Rp 610 miliar, bertumbuh 30%," ujar Rudy kepada Kontan.co.id, Senin (14/2).
Baca Juga: Laba bersih Arwana Citramulia (ARNA) Melejit 45,78% di 2021
Adapun pada tahun 2021, ARNA membukukan penjualan neto senilai Rp 2,55 triliun. Naik 15,38% dibandingkan raihan pada tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 2,21 triliun.
Sedangkan dari sisi bottom line, ARNA bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 470,90 miliar. Keuntungan emiten keramik ini tumbuh 45,78% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ARNA pada tahun 2020 senilai Rp 323,01 miliar.
Rudy mengemukakan bahwa kenaikan kinerja keuangan ARNA itu tak lepas dari meningkatnya volume penjualan sebanyak 11,4% menjadi 67,7 juta m2. Kenaikan volume penjualan itu dibarengi dengan harga jual rata-rata yang naik 3,7%.
Baca Juga: Ditopang Mitra10 Milik CSAP, Laba Bersih Arwana Citramulia di 2021 Melonjak 45,78%
"Karena mix sales uno digi naik, dan adanya penjualan glazed porcelain dari Plant 5B yang mulai berproduksi pada April 2021," terang Rudy.
Dilihat dari wilayahnya, Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar penjualan ARNA dengan porsi 43%. Disusul Sumatra sebanyak 31%, serta Kalimantan dan Sulawesi dengan porsi penjualan masing-masing sebesar 6%.
Di sisi lain, pertumbuhan laba bersih yang mencapai sekitar 46% diiringi dengan kenaikan margin dari 14,6% menjadi 18,4%. Selain karena ada peningkatan ASP, raihan ini juga terjadi karena kontribusi dari efisiensi biaya produksi.
Baca Juga: Tahun Ini, Arwana Citramulia (ARNA) Siap Genjot Ekspansi Bisnis