kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arus dana asing keluar capai Rp 1,59 triliun dalam sepekan, ini kata analis


Minggu, 05 Juli 2020 / 18:45 WIB
Arus dana asing keluar capai Rp 1,59 triliun dalam sepekan, ini kata analis
ILUSTRASI. Pengunjung berfoto di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/11). IHSG ditutup melemah 1,03 persen atau 56,36 poin ke posisi 5.414,03 setelah bergerak pada kisaran level 5.345,13 ? 5.491,


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan terakhir Bursa Efek Indonesia mencatat aliran modal asing masih terus keluar. Investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 1,59 triliun pada sepekan terakhir.

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, aliran dana asing masih sangat volatil dalam jangka pendek seiring dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global.

Hanya saja, sambungnya, dalam jangka panjang investor asing dana asing masih akan masuk ke pasar saham bursa di regional Asia. Menurutnya, negara-negara di Asia termasuk Indonesia menarik menjadi tujuan investasi lantaran masih mencetak pertumbuhan yang tinggi.

Baca Juga: Ancaman perang juga berpotensi terjadi di Afrika, tiga negara berpolemik karena ini

"Kalau kita lihat Asia sendiri akan jadi pusat ekonomi global, yang mana pasar Eropa dan Amerika pertumbuhannya sudah tidak signifikan," ujarnya ketika dihubungi Kontan, Minggu (5/7).

Ia bilang, untuk pasar Indonesia sendiri aliran dana asing masih mudah berubah, akan tetapi arus dana asing yang keluar saat ini memang tak begitu besar ketimbang bulan-bulan sebelumnya.

Jika dihitung dari awal tahun, investor asing sudah mencetak aksi jual bersih senilai Rp 16,17 triliun. Investor asing kemungkinan mengalihkan dananya ke beberapa instrumen investasi yang lebih aman.

Baca Juga: Jelang siang, rupiah berbalik melemah 0,25% ke level Rp 14.280 per dolar AS

Adapun beberapa indikator pasar modal Indonesia terbilang menarik salah satunya karena negara emerging market memiliki return atau imbal hasil yang meningkat. Kemudian, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia.

"Kalau kita lihat secara historikal, pertumbuhan dari pasar modal ini sebenarnya refleksi dari perekonomian, dimana Indonesia konsisten di tumbuh di atas 5%," tambahnya.

Di tengah pandemi, pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih tumbuh 2,97% secara tahunan. Sementara perekonomian negara-negara lain justru mengalami kontraksi. Meski demikian ia tak menampik pertumbuhan Indonesia pada kuartal kedua ini berpeluang minus.

Kemudian, Wisnu juga melihat potensi pertumbuhnya pasar modal Indonesia masih sangat besar. Sebab, apabila melihat kontribusi pasar modal Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) masih di bawah 50%.

Baca Juga: Ada capital income, Analis: Investor asing masih hati-hati masuk ke SBN

Nilai tersebut masih rendah ketimbang dengan negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam yang menyumbang 52% terhadap PDB, Thailand 98%, dan Malaysia 113%.

Selanjutnya jumlah perusahaan yang go public di Indonesia juga terus meningkat dari tahun ke tahun. "Ini mengindikasikan bahwa dari tahun ke tahun kebutuhan dana ekspansi, atau penggalangan dana di pasar modal terus tumbuh, ada kepercayaan untuk cari dana di pasar modal," papar Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×