kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

Arah Tren Harga Minyak Diperkirakan Terus Menguat, Ini Pendorongnya


Senin, 23 Juni 2025 / 17:59 WIB
Arah Tren Harga Minyak Diperkirakan Terus Menguat, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. REUTERS/Pascal Rossignol. Arah harga minyak dunia masih akan bergantung perkembangan dari konflik di Timur Tengah.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas harga minyak dunia tinggi seiring ketidakpastian perkembangan tensi geopolitik. Arah harga minyak dunia masih akan bergantung perkembangan dari konflik di Timur Tengah.

Berdasarkan Trading Economics, harga minyak WTI menguat 0,30% ke US$ 74,25 per barel dalam 24 jam terakhir per Senin (23/6) pukul 17.18 WIB, melanjutkan penguatan 5,41% dalam sepekan terakhir. Minyak Brent juga menguat 0,23% ke US$ 77,44 per barel, melanjutkan penguatan 5,60% sepekan.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan pergerakan harga minyak masih akan volatile lantaran pasar masih cenderung wait and see atas perkembangan konflik di Timur Tengah. Menurutnya, dengan skenario berakhirnya program nuklir Iran atau penggantian rezim bisa meredakan kekhawatiran investor.

"Sebaliknya apabila Iran bertahan dan meretaliasi, menutup selat Hormuz, dan apalagi Russia dan China ikut dalam kekisruhan ini, harga minyak bisa naik jauh lebih tinggi hingga US$ 100 per barel," ujarnya kepada KONTAN, Senin (23/6).

Baca Juga: Konflik Timur Tengah Kian Memanas, Harga Minyak Diperkirakan Tembus US$80 per barrel

Namun, pasar masih menantikan respon Iran terhadap serangan dari Amerika Serikat (AS). Sehingga, perkembangan masih penuh tanda tanya hingga bisa dikonfirmasi. Walaupun memang, lanjut Lukman, investor saat ini lebih condong memposisikan diri pada harapan penyelesaian daripada eskalasi.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo melanjutkan bahwa arah harga minyak dunia cenderung terus menguat selama ketegangan di Timur Tengah belum mereda atau justru semakin eskalasi. Kekhawatiran akan gangguan pasokan dari salah satu produsen minyak utama dunia, ditambah ancaman terselubung terhadap Selat Hormuz, akan terus menopang harga.

"Jika terjadi eskalasi maka harga WTI dan Brent berpotensi menuju US$ 90 per barel atau bahkan US$ 100 per barel," sebutnya.

Untuk tingkat teknis, support awal untuk WTI kemungkinan berada di sekitar US$ 80 - US$ 82 per barel, sementara resistance kuat dapat ditemukan di kisaran US$ 88 - US$ 92 per barel. Sedangkan minyak Brent memiliki support di US$ 84 - US$ 86 per barel dan resistance di US$ 93 - US$ 97 per barel.

Terlepas dari tensi geopolitik, Sutopo melihat beberapa faktor fundamental turut berkontribusi pada dorongan kenaikan harga minyak. Pertama, permintaan global yang terus membaik didorong oleh pemulihan ekonomi di negara-negara besar dan peningkatan mobilitas, merupakan faktor mendasar.

Kedua, kebijakan pemangkasan produksi oleh OPEC+ yang bertujuan menstabilkan pasar dan menjaga harga tetap tinggi, juga memberikan landasan yang kuat bagi harga minyak. Selain itu, penurunan cadangan minyak mentah di negara-negara konsumen utama, seperti yang sering dilaporkan oleh EIA di AS, juga menambah tekanan ke atas pada harga.

"Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kenaikan harga, bahkan tanpa adanya guncangan geopolitik," imbuhnya.

Baca Juga: Konflik Iran dan Israel Picu Lonjakan Harga Minyak dan Ancaman Inflasi Global

Selanjutnya: Robert Kiyosaki: Krisis Terbesar Segera Tiba, Dana Pensiun Baby Boomers Tergerus

Menarik Dibaca: Tayang di Bioskop Mulai 26 Juni, Ini Sinopsis Film Jodoh 3 Bujang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×