kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arah IHSG menanti The Fed rate, berikut kata dua analis ini


Rabu, 30 Oktober 2019 / 19:43 WIB
Arah IHSG menanti The Fed rate, berikut kata dua analis ini
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/10/2019). Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan dibuka menguat 4,45 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.256,79. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Yudho Winarto

Begitu pula Nico yang menjelaskan penurunan suku bunga dapat menjadi katalis positif dari sisi fundamental emiten sembari terus harus diperhatikan terkait penurunan kredit rate yang harusnya berjalan seiringan dengan penurunan suku bunga acuan.

“Point penting adalah transparansi dari credit rate. Kalau suku bunga base market dipangkas, suku bunga kredit itu bagaimana. Karena kalau kita lihat suku bunga kredit di market itu belum terlalu turun significant karena mereka harus menunggu dari sisi depositonya bagaimana. Terpenting adalah untuk nge-drive pertumbuhan credit adalah transparansi dari turunnya suku bunga kredit juga. Kalau kita lihat si harusnya positif,” ujarnya.

Namun kendati menjadi katalis yang positif, Nico menilai pergerakan IHSG yang drastis akibat penurunan suku bunga sudah tergambar saat pemangkasan suku bunga Fed sebelumnya sehingga meskipun The Fed kembali menurunkan suku bunga tidak akan mendorong Indeks significant.

Baca Juga: IHSG naik, ini rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Rabu (30/10)

Selain berdampak pada penurunan suku bunga kredit, penurunan suku bunga juga akan berdampak pada sektoral-sektoral tertentu. Dari segi sektoral yang turut terdampak dari sentimen penurunan suku bunga ialah sektor Otomotif.

Sementara menurut Cathy, sektor perbankan dan properti juga masih akan jadi sektor yang terdampak penurunan suku bunga kredit.

“Hal ini tentu berpengaruh kepada sektor seperti perbankan dan properti, di mana dalam sektor perbankan, akan mengalami peningkatan jumlah kredit akibat suku bunga yang menurun di mana sebelumnya JAKFIN Index sempat mengalami kenaikan pada saat suku bunga diturunkan (24/10), sama halnya dengan peningkatan pembelian rumah dengan kredit dalam sektor properti, di mana jika dilihat dalam JAKPROP Index yang telah mengalami kenaikan sebesar 1,94% dalam seminggu terakhir,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×