Reporter: Avanty Nurdiana |
JAKARTA. PT Agung Podomoro Tbk (APLN) telah melunasi pinjaman bank senilai Rp 755,26 miliar selama Januari 2011. Dana pelunasan tersebut berasal dari hasil penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) akhir tahun lalu. APLN mengalokasikan 35% atau sebesar Rp 762,26 miliar dari dana IPO untuk membayar utang.
Prisca Andriessen Sekretaris Perusahaan APLN mengatakan kalau di akhir Januari lalu APLN kembali melunasi utang sebesar Rp 495 miliar. Menurut Prisca utang tersebut berasal dari PT Bank BNI Tbk (BBNI) dan pinjaman sindikasi dari BNI, PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Dalam prospektus IPO APLN mengalokasikan untuk melunasi sebagian pinjaman dari BNI dan pinjaman sindikasi.
Sayangnya, Prisca tidak merinci pelunasan masing-masing pinjaman. Pada prospektus IPO APLN menjelaskan kalau pinjaman APLN pada BNI total senilai Rp 350 miliar. Pinjaman BNI sebenarnya jatuh tempo pada pertengahan 2012. Pinjaman yang diperoleh sejak Januari 2010 ini berbunga 12,5% per tahun. "Pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek Royal Mediterania Garden," ujar Prisca.
Satu lagi, pinjaman sindikasi dari tiga bank yaitu BNI, BII dan CIMB Niaga digunakan untuk membiayai proyek Central Park. Pinjaman sindikasi diperoleh pada Juli 2009 dengan jangka waktu 75 bulan berbunga 12,5% per tahun.
Di mana total pinjaman sindikasi ini senilai Rp 1,1 triliun. Pinjaman tersebut sebesar Rp 499,5 miliar dari BNI, dari BII sebesar Rp 299,5 miliar dan sisanya Rp 299,5 miliar dari CIMB Niaga.
Sebelumnya, APLN telah membayar utang sebesar Rp 266,56 miliar kepada Bank JP Morgan dan Bank Permata. Di mana Bank JP Morgan senilai US$ 20 juta. Sedangkan Bank Permata senilai Rp 88 miliar.
Dus, total pembayaran utang APLN yang dijadwalkan Rp 762,26 miliar dari dana IPO tersisa sekitar Rp 7 miliar. "Adanya sisa utang tersebut karena penguatan rupiah," ujar Prisca.
Dia menjelaskan saat meminjam APLN menggunakan kurs Rp 10.000 per dollar AS. Tapi karena di akhir Januari lalu, rupiah masih di harga rata-rata Rp 9.000 per dollar AS. Alokasi dana IPO APLN masih tersisa. Prisca juga masih belum menjelaskan dana sisa IPO tersebut akan digunakan untuk apa.
APLN masih mempunyai utang bank senilai Rp 420,1 miliar. Utang bank tersebut berasal dari PT Bank Pan Indonesia sebesar Rp 333,5 miliar. Selain itu ada dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 52 miliar dan PT Bank Tabungan Negara sebesar Rp 34,6 miliar. Pinjaman pada Bank Panin dan CIMB Niaga akan jatuh tempo pada akhir tahun ini. Sedangkan pinjaman pada BTN pada Maret 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News