kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ELTY gandeng APLN?


Selasa, 01 Maret 2011 / 08:34 WIB
ELTY gandeng APLN?
ILUSTRASI. Polisi menghadirkan tersangka dan barang bukti uang saat ungkap kasus investasi ilegal di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/1/2020). Polda Jawa Timur menetapkan empat tersangka atas kasus dugaan investasi ilegal 'MeMiles' yang dikelola PT


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menggandeng sejumlah mitra strategis untuk menggarap sejumlah proyek propertinya. Dikabarkan, salah satu pihak yang diajak kerjasama adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Adapun proyek yang dimaksud adalah pembangunan apartemen di kawasan Rasuna Epicentrum milik perusahaan properti milik Bakrie Group tersebut. Sekretaris Perusahaan ELTY Nuzirman Nurdin belum mau menyebutkan pihak-pihak yang tengah digandengnya itu.

"Masih dalam pembicaraan, nanti saja kalau sudah final," ujarnya di Jakarta, Senin (28/2). Yang jelas, lanjut dia, proyek-proyek yang akan digarap dengan sejumlah strategic partner itu tidak hanya untuk pengembangan apartemennya, tetapi juga hotel, residensial, dan pengembangan jalan tol milik anak usahanya Bakrie Toll Road. Mengenai porsinya, kata Nuzirman, masih dibicarakan.

Seperti diketahui, ELTY tengah mengembangkan lahan di kawasan Rasuna Epicentrum yang total luasnya mencapai 53,5 hektare (ha). Total area yang sudah dikembangkan seluas 22,4 ha, adapun yang tengah dikembangkan luasnya mencapai 2,6 ha. Sementara itu, 8,7 ha merupakan bangunan dalam bentuk infrastruktur dan 3,5 ha merupakan fasilitas publik. Adapun land bank yang masih ada sekitar 16,3 ha.

Di kawasan yang tengah dikembangkan itu, perseroan membangun dua tower kondominium yang terdiri dari 438 unit. Diharapkan proyek ini bisa selesai kuartal IV 2011. Selain itu, perseroan juga tengah membangun 10 tower kondominium dan ditargetkan kelar pada kuartal I 2012 mendatang.

Di sektor residensial, ada beberapa proyek properti yang akan mulai dibangun tahun ini. Salah satunya pengembangan lahan di Bukit Jonggol Jawa Barat. Di atas lahan seluas 13.000 hektare itu akan dibangun kota satelit. Selain ada perumahan, di dalamnya juga ada fasilitas lain seperti taman bermain (theme park). ELTY juga akan melakukan pembangunan tahap II Sentra Timur Residence serta meneruskan proyeknya di Bogor Nirwana Residence.

Tahun ini, perseroan melalui Bakrie Toll Road yang rencananya akan IPO akhir 2011, juga akan menggarap beberapa ruas tol. Ruas-ruas tol itu di antaranya yaitu Ciawi - Sukabumi sepanjang 54 km dan Pejagan - Pemalang berjarak 58 km. ELTY melalui anak usahanya PT Bakrie Toll Road juga memiliki konsesi untuk mengembangkan ruas tol Batang - Semarang sepanjang 75 km dan Pasuruan - Probolinggo 45 km.

Perseroan pun mengalokasikan belanja modal (capex) hingga Rp 2,5 triliun untuk menggarap proyek-proyek tersebut. Namun, ditengarai, perseroan tidak memiliki cukup dana untuk pengembangan sejumlah proyek-proyeknya tersebut.

Sekadar mengingatkan, untuk menggarap proyek Rasuna Epicentrum, ELTY sudah menggandeng mitra strategis asal Dubai, Limitless LLC. Dalam perjanjian, Limitless berkewajiban menyuntikkan dana US$ 120 juta. Namun, hingga saat ini dana yang diperoleh baru US$ 33 juta. Nuzirman mengaku, hingga saat ini Limitless belum juga memenuhi kewajibannya dengan memberikan US$ 86 juta sisanya. Padahal, targetnya Desember 2010 lalu seluruh dana sudah ada di tangan ELTY. Namun, Nuzirman mengaku perseroan tidak dalam kesulitan pendanaan akibat hal itu. "Kita kan masih punya dana hasil rights issue," tuturnya.


Nama APLN muncul karena perusahaan properti yang baru saja mencatatkan sahamnya di bursa akhir tahun lalu sedang gencar untuk melakukan ekspansi. Pascaakuisisi, perseroan langsung mengakuisisi tiga proyek properti sekaligus, antara lain Green Lake, Green Permata Residences, dan Grand Taruna. Sebelumnya, perseroan sudah mengempit delapan proyek, antara lain Podomoro City-Central Park, Senayan City, dan Kuningan City. Ditambah, manajemen APLN mengatakan tengah mencari sejumlah lahan untuk dikembangkan.

Tapi Sekretaris Perusahaan APLN Prisca Batubara menolak memberikan komentar terkait hal itu. "Belum bisa memberikan tanggapan terkait hal itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×