kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APLN incar pinjaman bank Rp 3,5 triliun


Jumat, 12 Desember 2014 / 08:25 WIB
APLN incar pinjaman bank Rp 3,5 triliun
ILUSTRASI. Bendera nasional Jepang terlihat di belakang logo Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) di cabang banknya di Tokyo, Jepang 5 September 2017. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) siap blusukan mencari tambahan dana untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun depan. Saat ini APLN tengah negosiasi dengan bank untuk menarik Rp 2,5 triliun-Rp 3,5 triliun.

Indra Wijaya, Wakil Direktur Utama APLN, mengatakan, tahun depan perusahaan telah menganggarkan belanja modal Rp 6 triliun. Selain dari pinjaman bank, capex APLN tahun depan berasal dari penerbitan obligasi senilai Rp 550 miliar dan kas internal dari marketing sales.

Anggaran tersebut untuk memuluskan rencana APLN yang akan mengembangkan beberapa proyek. Di antaranya, Pakubuwono Springs, Soho Pancoran, Metropark, proyek perumahan di Bandung, serta superblok di Balikpapan dan Medan. APLN juga akan mereklamasi pantai utara Jakarta seluas 160 hektare (ha).

Untuk proyek reklamasi, APLN menganggarkan Rp 1 triliun-Rp 2 triliun. Anggaran capex APLN tahun depan memang 50% lebih besar dari anggaran capex tahun ini yang sekitar Rp 4 triliun. Alhasil, "Kami berharap marketing sales semakin bagus sehingga pendanaan capex lebih lancar," ujar Indra, Rabu (11/12).

Tahun ini, APLN menganggarkan capex sekitar Rp 5 triliun. Namun, hingga tutup tahun ini capex APLN diperkirakan hanya terserap 80%. Pasalnya, ada beberapa proyek yang tertunda karena masalah perizinan. Tahun ini, APLN setidaknya mengembangkan lima proyek baru.

Dua proyek berada di luar Jakarta, yakni Podomoro City Deli di Medan dan Orchard Park di Batam. Di Jakarta, APLN mengembangkan Harco Glodok, apartemen di Simprug dan pusat perdagangan Plaza Kenari Mas. Beberapa proyek APLN yang tertunda membuat kinerja APLN kurang cemerlang. Hingga akhir September 2014, laba APLN turun 18% year on year (yoy) menjadi Rp 555,16 miliar dari laba bersih periode yang sama tahun lalu Rp 678,5 miliar.

Pendapatan APLN pun naik tipis 0,57% yoy jadi Rp 3,5 triliun. Tahun ini APLN lebih konservatif dengan menargetkan bisa mengantongi kinerja seperti tahun lalu. Ini artinya, pendapatan APLN mencapai Rp 4,9 triliun dengan laba bersih Rp 861 miliar. Sementara di tahun depan, APLN menargetkan bisa meraih kenaikan pendapatan sebesar 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×