kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

APLN mencari pinjaman sampai Rp 3 triliun


Kamis, 11 Desember 2014 / 20:40 WIB
APLN mencari pinjaman sampai Rp 3 triliun
ILUSTRASI. Asam urat adalah bentuk radang sendi yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tengah mencari dana tambahan untuk anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun depan. APLN mencari pinjaman bank senilai Rp 2,5 - Rp 3,5 triliun. 

Indra Wijaya, Wakil Direktur Utama APLN mengatakan, perseroan telah mempersiapkan capex senilai Rp 6 triliun tahun depan. Selain dari pinjaman bank, capex APLN tahun depan berasal dari penerbitan obligasi senilai Rp 550 miliar dan dana internal yang berasal dari marketing sales.  

Tahun depan, APLN akan mengembangkan beberapa proyek, termasuk Pakubuwono Springs, Soho Pancoran, Metropark, proyek perumahan di Bandung, serta superblok di Balikpapan dan Medan.  "Kami harap marketing sales semakin bagus sehingga pendanaan capex lebih lancar," ujar Indra di Jakarta Rabu malam (11/12). 

Capex APLN tahun depan 50% lebih besar dari perkiraan capex tahun ini sebesar Rp 4 triliun. Sebelumnya, APLN menganggarkan capex 2014 senilai Rp 5 triliun. Namun, hingga akhir tahun capex APLN diperkirakan hanya terserap 80%.  Pasalnya, ada beberapa proyek yang tertunda karena masalah perizinan. 

Tahun ini, APLN setidaknya mengembangkan lima proyek baru. Sebanyak dua  proyek berada di luar Jakarta, yakni Podomoro City Deli di Medan dan Orchard Park di Batam. Di Jakarta, APLN mengembangkan Harco Glodok, apartemen di Simprug dan pusat perdagangan Plaza Kenari Mas.

Tertundanya beberapa proyek membuat kinerja APLN kurang cemerlang. Hingga akhir September 2014, laba APLN turun 18% year on year (yoy) menjadi Rp 555,16 miliar dari laba bersih periode yang sama tahun lalu Rp 678,5 miliar. Pendapatan APLN pun hanya naik tipis sebesar 0,57% yoy menjadi Rp 3,5 triliun dari penjualan kuartal III tahun lalu sebesar Rp 3,48 triliun.

Tahun ini APLN lebih konservatif dengan menargetkan pendapatan dan laba sama dengan tahun lalu,  masing - masing Rp 4,9 triliun dan Rp 861 miliar. Tahun depan, APLN jug amasih konservatif  dengan menargetkan pertumbuhan pendapatan maksimal 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×