kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Capex APLN tahun ini akan terserap 80%


Kamis, 27 November 2014 / 19:59 WIB
Capex APLN tahun ini akan terserap 80%
ILUSTRASI. Bendera nasional China dan AS sebelum pertemuan China (S&ED) yang diadakan di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, 10 Juli 2014.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ekspansi PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sedikit terhambat tahun ini. Hal ini lantaran ada beberapa proyek yang tertunda akibat masalah perizinan.

Indra Wijaya, Wakil Direktur Utama APLN memperkirakan anggaran belanja modal alias capex perseroan tahun ini hanya akan terealisasi Rp 4 triliun atau 80% dari capex 2014 Rp 5 triliun. Hingga kuartal III-2014, APLN telah merealisasikan capex Rp 3 triliun.

"Capex kami gunakan untuk pengembangan proyek yang sudah berjalan, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta," ujar Indra, Kamis (27/11). 

Tahun ini, APLN setidaknya mengembangkan lima proyek baru. Sebanyak dua proyek berada di luar Jakarta, yakni Podomoro City Deli di Medan dan Orchard Park di Batam. Di Jakarta, APLN akan membangun Harco Glodok apartemen di Simprug dan pusat perdagangan Plaza Kenari Mas.

Tertundanya beberapa proyek ini akhirnya berpengaruh pada kinerja APLN di kuartal III-2014. Hingga akhir September 2014, laba Agung Podomoro tercatat mengalami penurunan sebesar 18% menjadi Rp 555,16 miliar dari laba bersih periode yang sama tahun lalu Rp 678,5 miliar. Pendapatan APLN pun hanya naik tipis sebesar 0,57% menjadi Rp 3,5 triliun dari penjualan kuartal III tahun lalu sebesar Rp 3,48 triliun.

Tahun ini APLN lebih konservatif dengan menargetkan pendapatan dan laba tahun ini sama dengan tahun lalu masing - masing Rp 4,9 triliun dan Rp 861 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×