Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) melalui anak usahanya, Apexindo Netherlands BV, berencana menerbitkan surat utang (obligasi) maksimal senilai US$ 500 juta. Dana penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pelunasan utang. Obligasi ini akan didaftarkan di Bursa Efek Singapura.
Manajemen APEX lewat keterbukaan informasi, Selasa (27/8), menyebutkan, APEX bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 29 Agustus mendatang. Terkait penerbitan obligasi tersebut, RUPSLB juga akan meminta restu pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) atas sebagian atau seluruh aset milik perusahaan.
Rencana transaksi ini tergolong transaksi material karena nilainya lebih dari 50% atau tepatnya 214,2% dari ekuitas APEX. Oleh karena itu, APEX akan memberikan corporate guarantee sebesar 100% ketimbang nilai obligasi yang akan diterbitkan.
Bukan hanya itu, APEX juga akan menjaminkan aset-asetnya yang berupa rig dan floating production, storage and offloading (FPSO) dengan nilai maksimal US$ 700 juta, plus fidusia asuransi atas sejumlah rig dan FPSO yang juga senilai US$ 700 juta.
Rencananya, obligasi ini akan memiliki tenor maksimal 10 tahun, dengan pembayaran bunga tiap enam bulan. APEX menargetkan bunga obligasi maksimal sebesar 10% per tahun. Namun dalam kondisi pasar tertentu, memberikan kupon hingga 12% per tahun pun masih dimungkinkan.
Dana obligasi tersebut rencananya akan digunakan APEX untuk beberapa hal. Pertama, senilai US$ 350 juta disiapkan bagi pelunasan utang dari Standard Chartered yang akan jatuh tempo 10 Mei 2014. Kedua, sebanyak US$ 60 juta akan diperuntukkan bagi modal kerja dan pelunasan utang-utang lainnya. Dan selebihnya, akan APEX gunakan untuk melakukan upgrade rig.
Selasa, harga APEX anteng di posisi Rp 1.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News