Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Setelah menguat signifikan dalam beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan kemarin, (16/1).
Penurunan itu secara teknikal juga dipicu oleh level IHSG yang sudah berada pada posisi jenuh beli (overbought). Hal ini membuat para pelaku pasar semakin gencar melakukan aksi jual alias profit taking.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menjelaskan, sebenarnya posisi IHSG hampir menyentuh target resistance, yakni 4.460-4.478. Namun, kemarin IHSG harus berakhir di kisaran target support, 4.375-4.424.
Jika mengacu pada hal itu, maka peluang atas pelemahan lanjutan kian besar, apalagi jika tidak ada sentimen yang mendukung. "Pelemahan akibat aksi profit taking masih akan berlanjut hari ini, apalagi dengan adanya utang gap 4.393-4.398," kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, (17/1).
Range pergerakan IHSG hari ini ada pada level support 4.385-4.400 dan resistance 4.432-4.460. Reza merekomendasikan saham LPKR, GGRM, TLKM, ADRO, HRUM, & CTRS.
Berbicara soal sentimen, sepertinya hari ini memang belum ada sentimen yang mampu mendorong IHSG untuk bergerak di zona hijau. Setidaknya, hal ini disampaikan oleh Christandi Rheza Mihardja, Equity Analyst, Sinarmas Sekuritas.
Menurutnya, perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh beberapa data penting seperti data dari Amerika Serikat (AS) mengenai tingkat inflasi yang diperkirakan naik 1.5%. Lalu, ada juga data initial jobless claims yang diperkirakan naik sebanyak 326 ribu.
"Data tingkat inflasi inilah yang akan menentukan seberapa banyak jumlah tapering yang akan dilakukan The Fed," tandas Reza.
Atas dasar itu, dia memprediksi IHSG masih akan bergerak melemah di level 4.381-4.442. Cermati saham ADRO, TOTL, AISA, dan BWPT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News