Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Harga emas di Commodity Exchange pada perdagangan Sabtu (16/9) berada di posisi US$ 1.325,20 per ons troi. Meski sedikit turun, harga emas sempat melambung ke US$ 1.351,20 per ons troi yang merupakan harga tertinggi sejak 27 September 2016.
Sekretaris Perusahaan ANTM Aprilandi H. Setia, menyatakan, harga emas yang berada di posisi tinggi merupakan hal yang positif bagi bisnis Antam. Pada kuartal I 2017, penjualan emas dan produk logam mulia mengontribusi 74% pendapatan total ANTM. “Diharapkan kenaikan harga akan berkorelasi secara positif terhadap peningkatan pendapatan Antam ke depannya,” tutur April kepada KONTAN, Jumat (15/9).
Lebih lanjut, April merinci beberapa strategi ANTM untuk meningkatkan pendapatan dari komoditas emas. Salah satunya adalah dengan melakukan inovasi-inovasi produk logam mulia seperti peluncuran varian emas motif batik, pengembangan produk-produk perhiasan serta jasa depositori brankas logam mulia.
Sementara itu, untuk meningkatkan jangkauan pemasaran produk logam mulia di pasar domestik, ANTM berkerja sama dengan PT POS Indonesia untuk memasarkan produk emas logam mulia di 205 kantor pos yang tersebar di seluruh Indonesia. Terkait penjualan emas ke luar negeri, ANTM kembangkan pasar ekspor emas, terutama di kawasan ASEAN serta Asia Timur.
Sekadar informasi, target volume penjualan emas ANTM di tahun ini adalah sekitar 11 ton emas dengan tingkat produksi sekitar 2 ton emas per tahun. Harga jual rata-rata emas ANTAM hingga periode semester pertama tahun 2017 mencapai US$ 1.272 per oz, sedikit lebih tinggi dibandingkan harga jual rata-rata emas pada tahun 2016 sebesar US$ 1.265 per oz.
Aprilandi melanjutkan, sebagai langkah ekspnasi, ANTM fokus ke pekerjaan proyek pembangunan pabrik FeNi Halmahera Timur. Selain itu, ANTM masih dalam proses awal untuk rencana proyek pembangunan Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah yang bekerja sama dengan PT Inalum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News