Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) tengah mencari pendanaan besar untuk menjalankan proyek-proyeknya. Untuk itu, emiten pertambangan emas dan nikel pelat merah ini mengkaji penerbitan obligasi global. Nantinya, penerbitan surat utang itu bisa dengan skema obligasi konvensional ataupun sukuk.
"Global bond tahun depan mungkin saja. Saat ini kita perbaiki leverage dulu," ujar Direktur Keuangan ANTM Aloysius K. Ro, Rabu, (1/7).
Aloysius mengatakan, ANTM akan lebih dulu melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue tahun ini. Dari situ, ANTM menargetkan memperoleh dana Rp 5,39 triliun yang terdiri dari Rp 3,5 triliun penyertaan modal negara (PMN) dan Rp 1,89 triliun dari publik.
Untuk pelaksanaan right issue, ANTM menunjuk 3 sekuritas pelat merah, yakni Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Securities.
Menurut Aloysius, penentuan harga right issue akan ditetapkan September 2015, dan eksekusi right issue pada pekan kedua Oktober 2015.
"Sampai Oktober, kita fokus di pembiayaan ekuitas. Ini sudah nyata di depan. Setelah memberi kepercayaan diri ke kami sendiri, pemegang saham, bank, peminjam potensial lain, baru mencari pendanaan lain," papar Aloysius.
ANTM membutuhkan dana untuk memuluskan rencana pembangunan 3 proyeknya. Pertama, proyek feronikel Halmahera Timur yang membutuhkan investasi sebesar US$ 1,6 miliar.
Kedua, proyek anode slime yang bernilai US$ 40 juta.
Ketiga, ANTM bersama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) menggarap smelter grade alumina (SGA) di Mempawah yang bernilai US$ 1,7 miliar.
Menurut Aloysius, proyek SGA itu akan dipimpin oleh Inalum. Ia mengaku tak masalah apabila porsi ANTM lebih kecil ketimbang Inalum. Namun, ANTM dan Inalum masih mencari mitra asing sebagai rekan pihak ketiganya. Nantinya, gabungan ANTM dan Inalum akan memegang porsi mayoritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News