Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mempunyai bos baru. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Selasa (31/3), Tedy Badrujaman yang sebelumnya merupakan direktur Operasional ANTM diangkat menjadi Direktur Utama menggantikan Tato Miraza.
Di tangan bos baru ini, ANTM mencoba bangkit untuk memperbaiki kinerja yang merugi tahun sebelumnya. Tedy mengakui tantangan ini cukup berat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah efisiensi. "Tahun ini target efisiensi sebesar Rp 15 miliar-Rp 16 miliar," kata Teddy. Catatan saja, tahun lalu, produsen emas ini berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp 60 miliar.
Efisiensi ini akan dilakukan dari sisi penggunaan bahan bakar. Tahun lalu, ANTM mendapat diskon bahan bakar dari Pertamina 12% dan tahun ini perseroan akan mendapat tambahan diskon menjadi 15%.
Selain dari bahan bakar, ANTM juga akan mengkaji efisisensi dari sisi lain. Pengembangan Perluasan Pabrik Feronikel Pomala (P3FP) diharapkan akan mendongkrak produksi feronikel menjadi Rp 20.000 ton tahun ini naik dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 16.000 ton. Sementara dari komoditas emas, ANTM akan menggenjot volume penjualan untuk meningkatkan margin.
Teddy belum menyebut berapa anggaran belanja modal ANTM tahun ini. Sebelumnya, Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTM menyebutkan anggaran belanja modal 2015 sebesar Rp 2,3 triliun. Angka tersebut masih bisa bertambah karena ANTM bakal mendapat kucuran dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,5 triliun.
Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk membiayai P3FP. Belanja modal juga digunakan untuk menyelesaikan pabrik anode slime di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 40 juta. ANTM sendiri memiliki tiga proyek smelter yang akan dikebut. Nilai investasi proyek smelter tersebut mencapai US$ 3,34 miliar atau sekitar Rp 40 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News