Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Aneka Tambang (persero) Tbk (ANTM) kembali meneken perjanjian fasilitas pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia (Indonesia Eximbank). Nilai pinjaman tersebut sebesar US$ 160 juta.
"Pinjaman tersebut akan kami tarik dalam waktu dekat," tandas Direktur Utama ANTM, Tato Miraza, (23/5). Namun, penarikan pinjaman yang dilakukan tidak dilakukan sekaligus.
Tahap pertama, emiten pelat merah ini akan melakukan penarikan sejumlah US$ 100 juta, dan sisanya senilai US$ 60 juta baru dilakukan pada periode berikutnya, menyesuaikan kebutuhan pendanaan proyek pabrik Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Memang, fasilitas pinjaman ini terkait dengan rencana ANTM untuk melanjutkan perluasan pabrik feronikel Pomalaa tersebut. Selama ini, kapasitas produksinya 18.000-20.000 ton per tahun.
Setelah perluasan dilakukan, maka kapasitas produksinya bakal meningkat menjadi 27.000 ton hingga 30.000 ton nikel per tahun. "Kami targetkan perluasan ini akan selesai pada September 2015," tambah Tato.
Sedikit informasi, proyek pabrik Pomalaa sudah dikerjakan ANTM sejak beberapa waktu yang lalu. Nilai investasi pembangunan tersebut secara keseluruhan mencapai US$ 590 juta. Dari delapan paket utama pengerjaan proyek, sebesar 42% -nya telah tuntas.
Awalnya, proyek ini dikerjakan menggunakan dana hasil obligasi yang diterbitkan ANTAM akhir 2011 lalu. Saat itu, manajemen meraup dana segar Rp 3 triliun dan 80% -nya digunakan untuk pabrik Pomalaa.
Namun, dana tersebut sudah habis mulai bulan ini. "Makanya, kami putuskan tariik fasilitas pinjaman, dan tenornya pun bersaing, hingga sepuluh tahun," pungkas Tato.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News