Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah bergerak melemah karena antisipasi pertemuan Bank Indonesia (BI) hari ini, yang dinilai akan mempertahankan bunga acuan di level rendah.
Mayoritas analis yang disurvei Bloomberg memprediksi BI akan menahan tingkat bunga acuan di 6,5%. Hanya sebagian kecil yang menilai BI akan menaikkan 0,25% untuk menekan laju inflasi yang mencapai 7,02% per Januari.
Rupiah di pasar spot diperdagangkan di level Rp 9.033 per dollar AS hingga pukul 10.25 WIB, atau melemah 0,21% dari posisi penutupan kemarin di Rp 9.014 per dollar AS.
Per 1 Januari, inflasi inti bergeser ke 4,18% dari 4,28% di bulan sebelumnya. Pada Desember lalu, Deputi Gubernur Hartadi Sarwono mengatakan BI tidak akan ragu menaikkan bunga acuan jika inflasi inti melebihi 5%.
Adapun, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, bank sentral siap menaikkan suku bunga pada waktu yang tepat. Besaran kenaikan akan tergantung pada tingkat inflasi.
Analis PT Bank Commonwealth Mika Martumpal menyebut, investor masih menunggu pengumuman suku bunga dari bank sentral. "Masih belum jelas apakah akan ada kenaikan, tapi BI mengatakan kenaikan suku bunga sebagai cara terakhir melawan inflasi," ujar Mika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News