kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Antisipasi FOMC dan Data Ekonomi AS, Rupiah Diperkirakan Lanjut Melemah Selasa (6/5)


Senin, 05 Mei 2025 / 17:18 WIB
Antisipasi FOMC dan Data Ekonomi AS, Rupiah Diperkirakan Lanjut Melemah Selasa (6/5)
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada awal pekan ini. Pelemahan diperkirakan berlanjut dengan rilis data ISM Service AS.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada awal pekan ini. Pelemahan diperkirakan berlanjut dengan rilis data ISM Service Amerika Serikat (AS) yang diekspektasikan kuat.

Senin (5/5), di pasar spot rupiah ditutup di level Rp 16.455 per dolar AS, turun 0,10% dibandingkan posisi akhir pekan lalu di Rp 16.438 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah ditutup berbalik melemah setelah data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 terkontraksi lebih dalam dari perkiraan. Pertumbuhan secara tahunan juga lebih rendah dari harapan.

Untuk besok, sentimen seputar harapan kemajuan perkembangan tarif terlihat sudah mulai melemah. "Investor cenderung wait and see untuk keputusan final konkrit daripada hanya sekedar pernyataan Trump dan pejabat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (5/5).

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 4 Hari Beruntun, Tapi Loyo di Pasar Spot Imbas Lesunya Ekonomi

Selain itu investor juga mengantisipasi hasil FOMC pekan ini. Lalu dari data ekonomi, ISM service AS akan dirilis dan diperkirakan masih kuat dan ekspansi sehingga akan mendukung dolar AS.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menambahkan investor hati-hati menjelang pertemuan kebijakan Fed yang dimulai akhir minggu ini. Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah karena para pembuat kebijakan telah mengambil sikap hati-hati untuk menilai dampak tarif Trump terhadap inflasi.

"Keputusan itu muncul di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Presiden Trump dan Federal Reserve, karena Presiden terus menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga," sebutnya.

Selain itu, adanya kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Ini menyusul ancaman dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengancam tindakan lebih lanjut terhadap Iran.

Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.440 - Rp 16.500 per dolar AS. Lukman juga memproyeksikan rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas pada kisaran Rp 16.400 - Rp 16.550 per dolar AS. 

Baca Juga: Ekonomi RI Melambat, Rupiah Ditutup Lesu ke Rp16.455 pada Perdagangan Senin (5/5)

Selanjutnya: ESDM Dorong Bali Punya PLTP untuk Hindari Blackout

Menarik Dibaca: Jogja Diramal Hujan Pukul 11 Siang, Pantau Cuaca Besok di Wilayah DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×