Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan untuk ANTM sendiri memang banyak mengalami katalis positif, seperti proyek holding pabrik baterai yang telah diumumkan pemerintah.
“Namun, concern saya sekarang lebih ke arah harga emas yang menurut saya akan volatile di kisaran US$ 1.800 per ounce. Kemudian juga harga ANTM sudah jauh di atas harga wajar,”ujar Maryoki saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/1).
Sebelumnya, Maryoki menilai , meski jumlah uang yang beredar akan meningkat akibat adanya stimulus jumbo dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Maryoki melihat stimulus ini memiliki dampak yang tidak terlalu signifikan terhadap harga komoditas emas.
Baca Juga: Dorong pemanfaatan DME, pemerintah targetkan stop impor LPG di 2030
Hal ini mengingat pasar telah ‘priced in’ terhadap kondisi ini beberapa waktu yang lalu. Sehingga akan membuat harga emas tetap berada di kisaran US$ 1.800 per ounce.
Namun, jika pemulihan ekonomi di berbagai negara berjalan dengan lancer serta program vaksinasi yang juga berjalan dengan lancar, Maryoki menilai kinerja ketiga emiten ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Saat ini, harga saham ANTM sudah naik signfikan dan berada di atas harga wajar, sehingga Maryoki merekomendasikan sell saham ANTM dengan target harga Rp 1.480. Sementara Maryoki menyematkan rekomendasi overweight saham PTBA dengan target harga Rp 3.030.
Selanjutnya: Saham TINS (TImah) naik 3,06% sehari, periksa PER dan PBV 21 Januari 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News