Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana untuk meningkatkan porsi kepemilikan pada PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA). Perusahaan plat merah ini membidik aksi penambahan kepemilikan tersebut bisa rampung pada bulan April 2018.
Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama ANTM menyatakan pihaknya akan ke Tokyo, Jepang pada 19 April 2018 untuk melakukan finalisasi pengambilan saham tersebut. “Selanjutnya ICA 100% ke Antam, dan kami bebas untuk mencoba mempenetrasi market,” kata Arie dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (12/4).
Sebagai catatan, PT ICA mengoperasikan pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan. Dalam hal ini, ANTM memiliki 80% saham ICA dan 20% lainnya dimiliki oleh Showa Denko KK (SDK), Jepang. Sebelumnya, SDK sudah menyampaikan keinginannya untuk menjajaki penjualan saham tersebut kepada ANTM maupun pihak ketiga.
Arie mencatat, kinerja ICA masih cukup berat. Produksi yang dilakukan ICA juga masih memberikan hasil negatif. Bila produksi meningkat, maka perusahaan mencatatkan kerugian yang juga meningkat. Semakin besar peningkatan produksi, maka kerugian juga semakin besar. “Artinya, makin banyak produksi makin banyak keluar duit,” tambahnya.
Dengan kata lain, ANTM akan lebih baik melakukan cut lose dan tidak mengoperasikan perusahaan tersebut. Namun, perusahaan tidak menginginkan hal tersebut. ANTM akan mencari cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut. “Setelah 100% kami akan penetrasi pasar,” ujarnya.
Dia optimistis, bila secara teknologi tim ANTM sudah menguasai hal tersebut. Untuk itu, dia yakin perusahaan ini bisa berkinerja positif. “Diharapkan April ini sudah ada kesepakatan,” tambahnya.
Laporan keuangan ANTM tahun 2017, menyebutkan perusahaan tidak memiliki pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional yang penting di ICA, meskipun memiliki saham sebesar 80%. Kepemilikan perusahaan pada ICA dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. ICA melakukan pengolahan bauksit di Kalimantan Barat, Indonesia.
Pengambilalihan kepemilikan tersebut juga dilatarbelakangi oleh kinerja ICA dalam melakukan operasional. Tanpa ada pihak yang akan mengambil peran SDK, hal ini bisa mengancam kegiatan usaha ICA dan kemampuannya mempertahankan kelangsungan usaha. Oleh karena itu, posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasian grup di tahun-tahun yang akan datang kemungkinan juga akan terpengaruhi secara signifikan jika ICA tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News