kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antam Mungkin Tunda Proyek Pabrik Alumina


Jumat, 07 November 2008 / 07:35 WIB
Antam Mungkin Tunda Proyek Pabrik Alumina


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekspansi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk mengembangkan proyek pembangunan pabrik Chemical Grade Alumina di Tayan, Kalimantan Barat akan tertunda. Antam masih bernegosiasi untuk mendapatkan pinjaman bank.

Semula, Antam menargetkan masalah pendanaan bisa selesai akhir tahun ini. Namun, hingga kini, Japan Bank for International Corporation (JBIC), calon kreditur proyek itu, masih menimbang berapa dana yang bisa mereka kucurkan untuk proyek Tayan tersebut. "Kalau mundur, kami harapkan pendanaan ini bisa selesai awal 2009," kata Direktur Utama ANTM Alwin Syah Loebis, kemarin (6/11).

Awalnya, 65% proyek tersebut akan dibiayai melalui pinjaman bank. Sisanya dari setoran modal PT Indonesia Chemical Alumina. "Setelah closing, baru kami tahu berapa dana yang harus kami keluarkan dari ekuiti (modal)," ujar Alwin.

Sekretaris Perusahaan ANTM Bimo Budi Satriyo mengatakan, saat ini Antam memiliki 65% saham Indonesia Chemical Alumina. Sisa saham menjadi milik Showa Denko KK, Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited of Singapore (STAR), dan Marubeni. Target Antam, pabrik yang berkapasitas produksi 300.000 ton chemical grade alumina ini akan beroperasi pada 2010.

ANTM pun masih melakukan studi kelayakan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2X75 Megawatt (MW), senilai US$ 300 juta. Antam menargetkan studi kelayakan ini kelar empat bulan lagi. Nantinya, PLTU itu akan memenuhi kebutuhan pasokan listrik ANTM yang mencapai 102 MW.

ANTM berniat menggarap proyek PLTU itu pada akhir 2009, dengan menggandeng mitra strategis. Cuma hingga kini, ANTMĀ  belum menemukan mitra yang ahli di bidang pembangunan pembangkit listrik, sekaligus memiliki pasokan batubara untuk PLTU tersebut.

Dalam proyek itu, ANTM hanya akan menjadi pemegang saham minoritas dengan kepemilikan 20%. Sisanya dimiliki oleh mitra strategis.

Jadi, Antam membutuhkan total dana US$ 800 juta untuk menggarap proyek pabrik alumina dan PLTU. "Kalau masih ada sisa dana, kami akan mengakuisisi tambang emas dan batubara," kata Alwin.

ANTM memang berniat membeli 10% saham PT Agincourt Resources yang memiliki kontrak karya tambang emas dan perak di Martabe, Sumatera Utara. Sebenarnya, ANTM memiliki kesempatan melakukan uji tuntas (due diligence) secara eksklusif terhadap tambang emas Martabe hingga akhir Oktober. "Ini diperpanjang hingga akhir November," kata Bimo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×