kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Antam: Bisa rights issue, bisa private placement


Selasa, 04 Februari 2014 / 17:55 WIB
Antam: Bisa rights issue, bisa private placement
ILUSTRASI. Tower of Fantasy 1.5 Global (ToF): Tanggal Rilis, Ukuran Download, Hingga Cara Update


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ada dua opsi dalam merealisasikan rencana divestasi saham pemerintah di PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Pertama melalui penerbitan saham terbatas (rights issue). Ke dua melalui penjualan saham kepada investor strategis alias private placement. 

Tato Miraza, Direktur Utama ANTM mengatakan, pihaknya akan memilih opsi yang memberikan harga tinggi. "Diharapkan, harga setinggi mungkin, tapi tetap realistis," ujarnya, Selasa (4/2). 

Namun, divestasi tersebut diperkirakan belum akan dilakukan tahun ini. Pasalnya, kondisi pasar saham dan komoditas masih belum menjanjikan. Dikhawatirkan, pembentukan harga tidak maksimal. 

"Semoga tahun depan sudah bisa (terealisasi)," imbuh Tato. Dana tersebut sejatinya guna menutup sebagian kebutuhan ekspansi perseroan. Selain itu, ANTM akan memperoleh insentif pajak sebesar 5%. Setelah divestasi saham, maka saham publik akan mencapai 40%.

Seperti diketahui, ANTM berniat menjaring dana melalui penerbitan saham baru sebesar 5%. Jika opsi yang dipilih adalah rights issue, maka pemerintah tidak akan mengeksekusi haknya. 

Berdasarkan laporan keuangan ANTM per September 2013, kepemilikan saham pemerintah di ANTM sebesar 65%. Sisanya milik publik. Nah, setelah penerbitan saham baru, kepemilikan pemerintah akan tersisa 60% dan publik menjadi 40%. 

Berhubung penerbitan saham baru ini belum akan dilakukan tahun ini, manajemen pun harus putar otak untuk memenuhi kebutuhan ekspansinya. Adapun, salah satu proyek yang harus dikerjakan adalah pabrik feronikel pomalaa (P3FP). 

Total nilai proyek mencapai US$ 300 juta hingga tahun depan. Tahun ini, Tato memperkirakan pihaknya membutuhkan dana sekitar US$ 150 juta hingga US$ 200 juta. Beberapa opsi pendanaan lain yang dipertimbangkan adalah penerbitan obligasi dan pinjaman bank. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×