kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anjlok lebih dari 2%, harga emas balik lagi ke bawah US$ 1.500


Rabu, 18 Maret 2020 / 23:04 WIB
Anjlok lebih dari 2%, harga emas balik lagi ke bawah US$ 1.500
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan?logam mulia Antam di Jakarta, Rabu (4/3).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini anjlok lebih dari 2% gara-gara investor membuang logam mulia demi uang tunai, setelah langkah-langkah stimulus tambahan Amerika Serikat (AS) gagal menenangkan pasar yang terpukul peningkatan kekhawatiran atas virus corona baru.

Mengacu Bloomberg pukul 22.47 WIB, harga emas hari ini di pasar spot ambles 2,66% menjadi US$ 1.487,70 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS merosot 2,09% ke level US$ 1.493,90.

"Emas terus menderita dari kepanikan risk-off di pasar, diperdagangkan kembali di bawah level $ 1.500 karena S&P menyerah pada kenaikan yang didorong oleh stimulus," kata Tai Wong, Head of Base and Precious Metals Derivatives Trading BMO.

"Likuiditas di sini, seperti di sebagian besar pasar, sangat terganggu, dan kami berharap melihat volatilitas yang berkelanjutan, perubahan yang didorong oleh suasana hati," ujarnya kepada Reuters.

Baca Juga: Emas menarik dibeli ketika sudah berada di level US$ 1.475 per ons troi

Indeks utama Wall Street merosot dan harga minyak terus melorot karena selera investor terhadap aset berisiko tetap lemah, di tengah tanda-tanda kerusakan virus corona terhadap perekonomian global.

Lebih lanjut membebani harga emas, indeks dolar AS melonjak mendekati level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Virus corona, yang sejauh ini menginfeksi lebih dari 205.000 orang dan menewaskan lebih dari 8.200 di seluruh dunia, telah mendatangkan malapetaka di pasar, ketika negara-negara di seluruh dunia melakukan lockdown untuk menahan penyebarannya.

Federal Reserve (The Fed) pada Selasa (17/3) mengatakan, akan mengembalikan fasilitas pendanaan yang digunakan selama krisis keuangan 2008 untuk mendapatkan kredit langsung ke bisnis dan rumahtangga di tengah kekhawatiran krisis likuiditas akibat virus corona.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 25.000 sehari, seminggu masih tekor 1,55%

Menambah itu, Pemerintahan Donald Trump mengejar paket stimulus US$ 1 triliun yang bisa mengirimkan cek senilai US$ 1.000 ke setiap warga AS dalam waktu dua minggu untuk meredam dampak virus corona ke perekonomian.

"Emas akan tetap stabil selama beberapa sesi berikutnya karena investor menunggu untuk melihat, apakah Pemerintahan Trump bisa dengan cepat mewujudkan rencana stimulus besar-besaran itu," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior OANDA.

"Jika kita melihat pengulangan krisis keuangan ketika Kongres AS tidak efektif dalam bertindak cepat, perebutan uang tunai akan terus berlanjut," imbuh dia  dalam sebuah catatan yang Reuters lansir.

Harga emas sudah anjlok lebih dari 12% atau lebih dari US$ 200 sejak melonjak melewati level US$ 1.700 per ons troi minggu lalu, karena investor melepas logam mulia untuk mendapatkan uang tunai dan margin.

Baca Juga: Wow, harga emas Antam melonjak Rp 25.000 menjadi Rp 826.000 per gram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×