kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emas menarik dibeli ketika sudah berada di level US$ 1.475 per ons troi


Rabu, 18 Maret 2020 / 19:01 WIB
Emas menarik dibeli ketika sudah berada di level US$ 1.475 per ons troi
ILUSTRASI. Harga emas spot pada 9 Maret 2020 masih berada di US$ 1.675,70 per ons troi.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan harga emas berada dalam tren bearish pasca-kepanikan melanda market imbas dari penyebaran virus corona yang semakin menjalar di seluruh dunia. Harga emas dalam kurun waktu lima hari langsung terjun bebas.

Merujuk Bloomberg, harga emas dunia pada 9 Maret 2020 masih berada di US$ 1.675,70 per ons troi. Kemudian 16 Maret 2020 harga emas dunia sudah berada di level US$ 1.486,50 per ons troi. Beberapa hari ini terakhir emas tengah mencoba rebound, dan hari ini, (18/3) pukul 17.45 WIB sudah berada di level US$ 1.505,03 per ons troi.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menilai secara jangka menengah dan panjang, emas dunia masih punya potensi untuk kembali ke tren bullish. Tapi untuk saat ini, ia melihat emas masih potensial koreksi. Salah satunya karena pasar masih belum cukup tenang.

Baca Juga: Investor pilih pegang uang tunai, harga emas dunia turun

“Ketika semua investor mengalami kerugian atau punya tuntutan membayar kerugian tersebut, aset yang paling dibutuhkan adalah dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini yang membuat emas akhirnya dijual demi uang tunai, karena saat ini uang tunai adalah raja,” terang Wahyu ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Oleh karena itu, Wahyu menyarankan jika ingin mulai membeli emas, momen paling tepat adalah ketika berada di window area sebelum awal resesi ekonomi. Pasalnya, pada saat itu lah emas mulai dikoleksi sebagai instrumen investasi. Tidak lagi sebagai alat bantu kepanikan yang bisa dijual.

Hal yang sama juga diungkapkan analis HFX Berjangka Ady Phangestu. Menurut Ady, emas masih ada potensi untuk segera kembali naik. Oleh sebab itu, Ady menyarankan untuk membeli emas dengan pengaturan pembelian yang wajar.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 25.000 sehari, seminggu masih tekor 1,55%

“Dalam melakukan pembelian harus dengan volume transaksi yang terukur. Level beli yang masih efektif saya rasa berada di level US$ 1.450 - US$ 1.475 per ons troi,” ujar Ady.

Ady memproyeksikan harga emas dunia pada semester I-2020 nanti akan berada di kisaran US$ 1.500-an per ons troi. Sementara Wahyu menghitung emas masih berpeluang untuk menguji level US$ 1.800 per ons troi pada akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×