kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggarkan capex Rp 1 triliun, Kalbe Farma (KLBF) selesaikan proyek jelang lebaran


Minggu, 26 Januari 2020 / 16:01 WIB
Anggarkan capex Rp 1 triliun, Kalbe Farma (KLBF) selesaikan proyek jelang lebaran
ILUSTRASI. Vidjongtius, Presiden Director Kalbe Farma Tbk.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk terus mengawal penyelesaian agenda ekspansinya. Tahun ini, emiten farmasi yang memiliki kode saham KLBF tersebut menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun untuk menyelesaikan sejumlah proyek dari entitas anak usaha.

“Kan banyak proyek-proyeknya sudah mau selesai, jadi kalau tahun lalu kami patok Rp 1,8 triliun, tahun ini mungkin sisa-sisanya, jadi lebih rendah, maksimal Rp 1 triliun,” jelas Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius ketika ditemui Jumat (24/1).

Lebih lanjut, Vidjongtius mengatakan bahwa secara terperinci, proyek-proyek yang dimaksud meliputi penyelesaian pembangunan relokasi pabrik baru dari entitas anak usaha Bintang Toedjoe dan Saka Farma ke Cikarang, serta pembangunan gudang untuk entitas anak usaha Enseval Putera Mega Trading dan Global Chemindo Megatrading.

Baca Juga: Konservatif, Emiten Pilih Fleksibel Alokasikan Belanja Modal

Menurut Vidjongtius, saat ini penyelesaian keempat proyek yang berada dalam satu kompleks yang sama seluas 20 hektar tersebut sudah hampir rampung. Oleh karenanya, perusahaan berharap keempat proyek tersebut bisa rampung menjelang tahun ini.

Selebihnya, KLBF belum berencana menambah kapasitas produksi lantaran masih memiliki ruang kapasitas yang cukup untuk menunjang kegiatan produksi. Dengan tingkat keterpakaian kapasitas produksi atawa utilisasi sekitar 60%-75%, penambahan kapasitas produksi diperkirakan baru akan dilakukan pada satu atau dua tahun mendatang.

Perihal pendanaan, Vidjongtius mengaku masih memiliki arus kas yang positif sehingga belum berencana untuk menghimpun pendanaan eksternal. Dengan demikian, pembiayaan atas penyelesaian keempat proyek di atas hanya akan memanfaatkan kas internal perusahaan.

Mengintip laporan arus kas konsolidasi perusahaan di sembilan bulan pertama tahun 2019, kas dan setara kas perusahaan di awal periode tercatat sebesar Rp 3,15 triliun atau lebih tinggi sekitar 13,39% dibanding kas dan setara kas awal periode pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,78 triliun.

Baca Juga: Bangun Sejumlah Pabrik, Kalbe Farma (KLBF) Siapkan Capex Rp 1 Triliun

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode perusahaan per 30 September 2019 lalu tercatat Rp 2,6 triliun atau naik sekitar 3,4% dibanding kas dan setra kas akhir periode pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,52 triliun.

“Sumber kas kami masih cukup baik, kami masih dalam posisi net cash,” ucap Vidjongtius (26/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×