kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Aneka Tambang rencanakan operasional CGA Tayan pada September 2018


Minggu, 03 Juni 2018 / 21:21 WIB
Aneka Tambang rencanakan operasional CGA Tayan pada September 2018
ILUSTRASI. Pabrik Feronikel Antam


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membeli kepemilikan saham Showa Denko K.K (SDK) Jepang sebesar 20% saham di PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) untuk pabrik Chemical Grade Alumnia (CGA) Tayan. Antam meneken kesepakatan jual beli pada 29 Mei. 

Direktur Utama ANTM Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, ANTM memiliki seluruh saham. Seusai proses jual beli selesai Agustus mendatang, Arie mengatakan ANTM akan menjalankan kembali proyek yang sudah tak beroperasi hampir satu tahun ini pada 1 September 2018.

ANTM menargetkan CBA sudah mulai berproduksi pada November 2018. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan komoditas hilir. “Proyek ini kan hampir setahun operasinya dihentikan, karena ada negosiasi juga yang harus dilakukan partner kami,” kata Arie.

Antam saat ini tengah melanjutkan proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur yang saat ini sudah mencapai 61%, Poyek ini digarap dengan PT Wijaya Karya. ANTM menargetkan proyek ini nantinya dapat memproduksi 13.500 ton nikel per tahun. “Diharapkan pada akhir 2018 sudah selesai tahap kontruksi, kami berharap tahun 2019,” kata Arie pada Kontan.co.id, Sabtu (2/5).

ANTM melalui anak perusahaan PT Antam Niterra Haltim (ANH) dalam tahap groundbreaking. Setelah berjalan, Arie menargetkan proyek ini dapat memproduksi 30,000 ton per tahun.

Sedangkan mengenai proyek Smelter Gade Alumina di Kalimantan Barat, Arie menargetkan awal produksi sebesar 1 juta ton alumina, proyek ini digarap dengan PT Indonesia Asahan Alumnunium (Inalum).

Untuk emas, tahun ini ANTM menargetkan dapat memproduksi 2 ton emas dan penjualan 24 ton emas, bertambah 10 ton dibandingkan tahun lalu. “Sehingga nanti yang 2 ton emas dari kami sendiri, dan sisanya nantinya ANTM membeli emas dari luar dan diproses yang kemudian nantinya ANTM dapat menjual 24 ton emas. Untuk capex tahun 2018 sekitar Rp 3 triliun,” ujar Arie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×