Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Lanjar, biasanya perhitungan PER di Indeks memperhitungkan seluruh EPS perusahaan dibagi jumlah saham beredar.
Berdasarkan perhitungan PER positif, jika dibandingkan dengan Malaysia dan Eropa, IHSG masih dapat dikategorikan memiliki PER yang murah. IHSG memiliki PER 15,59x sementara Malaysia dan Eropa masing-masing senilai 17,92 x dan 16,85x.
Dengan perhitungan PER yang positif ini menurut Lanjar terkait transaksi asing yang belakangan melenggang dari bursa Indonesia disebabkan oleh faktor kondisi dalam negeri.
Baca Juga: Sejumlah analis beri lampu kuning saham-saham sektor manufaktur, simak rekomendasinya
Maraknya demo yang kerap kali berakhir ricuh belakangan ini memunculkan kekhawatiran bagi investor. Sehingga meskipun BI sudah berusaha menahan aksi jual dengan kebijakan penurunan suku bunga acuan tidak dapat banyak mendorong naik IHSG karena investor sulit mendapatkan momentum untuk mengakumulasikan portofolionya.
Hingga akhir tahun ini, Lanjar optimis window dressing akan menggeret normal kembali kinerja indeks. Jika pemerintah pada akhirnya membuat kebijakan yang sesuai dengan kehendak rakyat, Lanjar optimis kinerja IHSG bukan hanya normal namun akan menunjukkan kinerja yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News