Reporter: Dea Chadiza Syafina, Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta pada Selasa (5/3) kemarin, ditutup memerah dengan penurunan sebesar 0,20% menjadi 4.751.70. Namun, para analis memperkirakan, transaksi IHSG sesi I hari Rabu (6/3) ini akan berlangsung sumringah.
Dimas Adrianto analis pasar modal dari PT Asjaya Indosurya Securities memperkirakan sentimen positif global diyakini akan menjadi kekuatan penguatan IHSG pada hari ini. Meski demikian, aksi profit taking juta tetap membayangi IHSG. Melihat perdagangan terahir, menurut Dimas, tekanan masih akan datang dari sektor keuangan. Sedangkan penguatan terbesar masih akan ditopang oleh sektor properti.
"IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat pada rentang support 4.730 dan resistance 4.790," tutur Dimas kepada KONTAN pada Rabu (6/3).
Menurut Dimas, faktor lain yang juga menunjang penguatan transaksi IHSG sesi I hari ini adalah rekor baru yang ditorehkan oleh bursa Amerika Serikat tadi malam. Penguatan ditopang oleh optimisme pasar akan kelanjutan program stimulus The Fed.
Sementara itu, dari Asia, bursa Nikkei Jepang dibuka menguat 0,8%. Dari China ada berita yang mengatakan bahwa China menetapkan target PDB untuk tahun 2013 sama dengan tahun sebelumnya yaitu 7,5%. Selain itu, menurut Dimas, penguatan Dow Jones pun menjadi salah penopang penguatan bursa-bursa Eropa.
Dimas mengungkapkan, untuk saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini dan beberapa hari ke depan antara lain ARNA, GIAA, IMAS, INDY, JAWA, JSMR, PTRO, RIGS, TOTL, TRAM, WIIM.
Sementara itu, Analis Indo Premier Securities Muhammad Wafi, menjelaskan secara teknikal kemarin (5/3) indeks turun dengan membentuk pola inverted hammer diikuti volume yang menunjukkan tekanan jual. Saat ini, Stochastic dan RSI negatif sementara MACD positif divergence.
"IHSG diperkirakan masih akan cenderung melemah terbatas dengan support 4.722 dan resisten 4.850," papar Wafi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News