kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Tekanan harga minyak masih akan berlanjut


Senin, 06 Mei 2019 / 19:11 WIB
Analis: Tekanan harga minyak masih akan berlanjut


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya ketegangan negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, kembali memberikan tekanan bagi pergerakan harga minyak global. Hal ini tampak terperosoknya harga emas hingga 2% pada transaksi perdagangan Minggu (6/5).

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk kontrak Juni 2019, tercatat turun dari US$ 61,94 per barel pada (3/5), menjadi US$ 60,67 per barel pada (6/5) atau turun 2,05%.

Analis PT Pruton Mega Berjangka Cahyo Dewanto mengatakan, meningkatnya kembali ketegangan perundingan perang dagang oleh Trump, telah menggiring harga emas turun. Jelas saja, dalam pernyataanya, Trump mengatakan bakal memberikan sanksi tarif impor sebesar US$ 200 miliar dengan tarif 25%.

"Trump juga menambahkan barang baru, sehingga target impor menjadi sebesar US$ 325 miliar. Ini membuat pasar khawatir akan kelanjutan industri China yang pastinya akan membuat permintaan minyak menurun," kata Cahyo kepada Kontan.co.id, Senin (6/5).

Sementara itu, produksi minyak AS saat ini sudah mencapai rekor tertinggi yakni 12,3 juta barel per hari. Alhasil, tercatat ada kenaikan pasokan minyak sekitar 2 juta barel per hari. Ditambah lagi, adanya kenaikan produksi minyak di Arab Saudi, yang tujuannya untuk mengantisipasi sanksi Iran.

Secara teknikal, MA50 menunjukkan kecenderungan buy, sedangkan untuk MA100 dan MA200 cenderung Sell. Untuk indikator RSI, CCI dan Stochastic berada di tren jual, sedangkan untuk MACD 12,26 yang menunjukkan kecenderungan buy.

Untuk itu, Cahyo merekomendasikan sell dengan rentang support US$ 60 per barel, dan resistance US$ 61,20 per barel. Sedangkan untuk sepekan, harga minyak diprediksi berada pada rentang US$ 57.50 per barel, hingga US$ 61.80 per barel.

"Trennya masih bearih karena ketegangan AS dan China. Tapi, kalau perang (geopolitik) AS dengan Iran terjadi, maka harga minyak berpeluang untuk naik," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×