Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah menembus resistance dan sempat mencapai level 4.007,95 pada sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah berbalik arah pada penutupan siang.
Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menuturkan, secara teknikal, IHSG sudah berada di area overbought. Oleh karena itu, dominan saham-saham di bursa terkena imbas profit taking oleh investor.
Walaupun, menurut Reza, saham-saham berkapitalisasi besar yang terangkum di indeks LQ45 malah cenderung naik. "Sektor perbankan, barang konsumsi dan industri dasar adalah sektor-sektor yang juga masih bisa terus bertahan naik ," kata Reza.
Sedangkan untuk sektor properti, infrastruktur, dan perkebunan, hari ini malah cenderung terkoreksi karena pada minggu lalu sudah naik cukup besar.
"Saham-saham bluechips dari ketiga sektor tersebut yang turun cukup dalam antara lain AALI, PGAS, TLKM," urai Reza.
Menurut Reza, sentimen negatif dari Yunani, sepertinya masih pemicu IHSG terkoreksi di sesi II ini. Dikabarkan kemarin (11/3), Yunani dinyatakan default oleh The International Swaps & Derivatives Association (ISDA). Hal ini sempat menyebabkan euro terdepresiasi terhadap dolar AS.
"Di sesi II, tren IHSG cenderung turun, namun jika bursa Eropa bisa dibuka bullish, maka kemungkinan akan bisa menahan koreksi IHSG lebih dalam lagi," ujar Reza.
Pada putaran kedua ini, Reza memprediksi IHSG akan bergerak di 3.965-3.978 sebagai level supportnya dan resistance di 3.992-4.000. Untuk rekomendasi saham buy on weakness, investor bisa memilih saham ABMM, HRUM, dan CPIN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News