kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Sentimen negatif yang menggelayuti saham Telkom (TLKM) hanya sesaat


Rabu, 24 Juni 2020 / 23:06 WIB
Analis: Sentimen negatif yang menggelayuti saham Telkom (TLKM) hanya sesaat
ILUSTRASI. Jurnalis menyimak pemaparan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara virtual di Jakarta, Jumat (19/6/2020). RUPST Telkom Indonesia menyetujui pembagian dividen sebesar Rp15,26


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

Venny juga berpendapat, pelemahan TLKM tidak berkaitan dengan kepemilikan saham di TELE. Operasional TLKM dinilai tidak akan terganggu mengingat masih banyak distributor rekanan lain yang berkembang pesat yang memiliki penjualan pulsa melalui online. Adapun kontribusi Tiphone juga masih mini. 

"Sekitar 3% hingga 4% ke TLKM total revenue," jelas Venny ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/6). 

Sekadar informasi, TELE merupakan salah satu distributor handset dan voucher pulsa Telkomsel, anak usaha TLKM. 

Ke depannya saham TLKM masih memiliki prospek positif. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Hal ini mendorong penjualan data menjadi lebih masif  lagi.

Ia menyarankan buy TLKM dengan target harga Rp 3.600. Di sisi lain, Aria menyarankan hold TLKM dengan target harga Rp 3.750. 

Terkait saham TELE, Aria menyarankan pelaku pasar lebih baik memantau terlebih dahulu perkembangan lanjutannya. Di sisi lain, Tiphone diharapkan memberikan penjelasan atas penundaan utang dan pengajuan restrukturisasi utang. 

Baca Juga: Telkom (TLKM) akan tebar dividen Rp 154 per saham, simak jadwal lengkapnya

" Kami ambil posisi netral di momen sekarang," imbuhnya. 

Asal tahu saja, Tiphone dibayangi pembayaran pokok dan bunga ke-12 Obligasi Berkelanjutan I Tiphone tahap III tahun 2017 seri B senilai Rp 231 miliar dengan bunga 10,5%. Adapun obligasi ini sudah jatuh tempo 22 Juni 2020. 

Selain itu, Tiphone juga dibayangi pembayaran bunga ke -3 Obligasi Berkelanjutan II Tiphone tahap II tahun 2019 yang memiliki nilai pokok Rp 500 miliar dan bunga 11,5%.

Jika TELE tidak berhasil mengatasi kesulitan likuiditasnya, Aria melihat hal itu tidak akan berpengaruh terhadap TLKM.

Sementara dari sisi bisnisnya, jika TELE mampu mengatasi persoalan likuditas, distribusi kartu dan voucher semestinya masih berkembang dalam jangka pendek. 

"Mengingat masyarakat yang berada di daerah/rural  masih suka beli pulsa lewat konter," tutup Venny. 

Sekadar informasi, berdasar data RTI Business harga terakhir TELE berada di Rp 121. Sejak awal tahun saham ini sudah terkoreksi hingga 59,67%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×