kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis sebut masih ada prospek positif di saham-saham sektor perkebunan


Senin, 05 Juli 2021 / 22:36 WIB
Analis sebut masih ada prospek positif di saham-saham sektor perkebunan
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Trimegah Sekuritas Hasbie dalam risetnya dirilis pada 22 Juni 2021, mengatakan bahwa sektor perkebunan masih memiliki prospek optimis walaupun harga CPO yang turun dari puncaknya di bulan Mei.

Prospek optimis tersebut dinilai berdasarkan masih kuatnya permintaan kedelai tetapi pasokan yang kurang sehingga permintaan akan beralih ke CPO, pasokan CPO yang tetap ketat sejak ada moratorium CPO, dan prospek yang cerah pada industri biodiesel Indonesia. Hasbie juga mengestimasikan harga CPO di tahun ini berada di angka MYR 3.620 per ton dan MYR 3.150 per ton di tahun 2022.

Ia juga melihat harga CPO saat ini masih didukung oleh tingkat persediaan CPO yang rendah, dan berlanjutnya restocking minyak nabati di China. Akan tetapi, persediaannya masih dibayangi risiko penurunan CPO yang saat ini memasuki musim produksi, rasio saham yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang kuat, khususnya di China.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten perkebunan pasca tarif baru pungutan ekspor CPO

Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai sentimen negatif yang masih akan membayangi sektor perkebunan adalah penambahan kasus Covid-19. “Penambahan jumlah kasus virus corona berpotensi memberikan tekanan pada produksi dan juga permintaan,” kata Okie.

Sedangkan, Hasbie menilai risiko negatif dari emiten sektor perkebunan adalah perubahan harga minyak mentah dan nabati, perubahan kebijakan biodiesel Indonesia dan Malaysia, anomali cuaca yang tidak dapat diprediksi sehingga akan mempengaruhi volume produksi minyak sawit dan minyak lainnya, dan terakhir faktor global yang dapat mempengaruhi harga CPO.

Sektor ini dinilai overweight oleh Andreas, karena sentimen yang didorong oleh berita pemotongan retribusi. Hasbie melihat emiten PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menjadi pilihan utamanya karena operasinya yang kuat, dan profil usia perkebunan termuda. Hasbie merekomendasikan beli TAPG dan DSNG di target harga Rp 770 per saham dan Rp 570 per saham.

Baca Juga: Ada PPKM darurat, ini rekomendasi Ciptadana Sekuritas pada saham Kalbe Farma (KLBF)

Sementara itu Okie melihat saham pilihan dari sektor ini adalah PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Ia merekomendasikan beli ketiganya dengan target harga LSIP Rp 1.275 per saham, AALI Rp 9.900 per saham, dan SIMP Rp 520 per saham.

Selanjutnya: Inilah rekomendasi saham pilihan yang bakal bagi dividen pada Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×