Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah sedikit tersenyum menutup pekan ini, Jumat (22/1). Mengacu data Bloomberg pukul 15.19 WIB, di pasar spot rupiah menguat ke Rp 13.845 per dollar Amerika Serikat (AS) atau 0,45% dari sebelumnya Rp 13.907 per dollar AS.
Senada, di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah menguat ke Rp 13.874 per dollar AS atau menguat 0,18% Rp 13.899 per dollar AS.
"Harga minyak mentah dunia yang kembali menguat menopang mata uang di negara-negara berkembang, termasuk rupiah" kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, dikutip dari Antara.
Menurut dia, dengan harga minyak mentah dunia yang kembali menguat dapat memicu kinerja perusahaan berbasis energi membaik dan akan berdampak pada sektor keuangan.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat (22/1) sore ini, terpantau bergerak naik 4,30 % menjadi 30,80 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude menguat 5,09 % ke level 30,74 dolar AS per barel.
Di sisi lain, lanjut dia, realisasi investasi pada 2015 yang meningkat menambah optimisme di kalangan pelaku pasar uang bahwa perekonomian domestik akan membaik.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2015 mencapai Rp545,4 triliun, naik 17,8 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy menambahkan bahwa momentum positif juga akan berlanjut seiring dengan target BKPM terhadap investasi pada tahun 2016 ini akan meningkat sebesar 9,3 % dari realisasi 2015.
"Kami menilai momentum investasi yang menguntungkan akan tetap ada ke depannya untuk meningkatkan iklim bisnis melalui rangkaian deregulasi. Itu mengindikasikan bahwa pemerintah berencana membuat Indonesia sebagai negara ramah investasi dan mengembalikan keyakinan investor," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News